Holaspica dan Kisahnya Terombang-Ambing di Tengah Laut Lepas

Holaspica dan Kisahnya Terombang-Ambing di Tengah Laut Lepas

Bermain nada dan kata bisa jadi merupakan aktivitas paling menarik, terutama untuk mereka yang ingin bersuara satu kali tapi menyentuh banyak sisi. Virdyas Eka Diputri, atau biasa disebut Ved adalah satu dari beberapa orang yang mengolah dua unsur kombinasi otak kanan dan otak kiri dalam karya berupa lagu. Melalui proyek solonya yaitu Holaspica, sang singer-songwriter asal Lampung yang sempat merantau ke Yogyakarta ini memperkenalkan single dan mini album terbarunya dengan judul “Naik ke Laut”.

Lagu ini merupakan cerita tentang dinamika yang dialami Holaspica dalam industri musik, sekaligus terinspirasi dari tangkapan mata sang penyanyi ketika bergerak dalam rangka kegiatan sosial yang menyita sebagian memorinya. Kisah ini ia analogikan seperti seseorang yang berlayar di laut lepas.

“Venture to the sea of darkness just to see what it might contain” – Nubian

Menurut rilisan pers Holaspica, kalimat di atas merupakan kutipan dari seorang Ahli Geografi yang akhirnya didefinisikan ulang melalui “Naik ke Laut”. Holaspica menerangkan bahwa ia mengajak pendengarnya untuk berani mengambil resiko terbesar demi sebuah impian.

Lagu ini sebenarnya merupakan rangkuman dari perjalanan Holaspica. Ia menceritakan tentang naik turun perjalanannya dalam dunia musik dan pengalaman ketika ia berada di Kampung Teluk Harapan, Lampung. Banyak polemik yang ia temui dan pemandangan yang ia lihat membuat hatinya merasa miris. Hubungan antara kehidupan yang tidak adil untuk anak-anak hasil lokalisasi yang tidak mendapatkan hak belajar secara layak, ketidaktahuan tentang status ayah kandungnya, dan para nelayan yang mengurus kehidupan anak-anak tersebut membuat hati Ved tergerak untuk bernyanyi dalam sebuah karya di tubuh Holaspica.

Intinya adalah Holaspica ingin menyampaikan penghargaan sekaligus mengajak orang-orang untuk terus mewujudkan apa yang dicita-citakan. Kendala, masalah, gulungan ombak yang dihadapi sang pelayar akan selalu ditemui, tapi tidak ada yang tidak mungkin dan adalah wajib untuk kita terus berusaha mengembangkan layar dan mencapai tujuan.

Lagu ini diramu dengan nada dan aransemen yang sangat damai. Menyisipkan suara-suara alam dengan prosa yang bermakna dalam, Holaspica memanfaatkan fungsi nada dan kata dengan indah dan padu. Ia mampu menghipnotis pendengarnya untuk benar-benar merasa bahwa ia berada di tengah laut, berlayar, dan terombang-ambing di satu titik semesta. “Naik ke Laut” merupakan lagu pembuka dari album yang akan dirilis di akhir tahun 2017. Holaspica dibantu oleh kawan-kawan lainnya dalam menggarap lagu ini, seperti Afif (Violin), Taratomon (Bass), dan Nol Kilometer Studio (Gitar). Sementara penggarapan artwork diserahkan kepada Barandals dan proses mixing / mastering dilakukan oleh Vano.

Foto: Huda, Kasro, Dhani, Depilo, Ari (Kedai Anak Lanang Lampung)

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner