Hidupkan Terus Mesin Perlawanan, Emdisi Lepas Single

Hidupkan Terus Mesin Perlawanan, Emdisi Lepas Single "Hegemoni"

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Emdisi menambah daftar panjang lagu yang menyuarakan kekecewaan pada pemerintah. Dianggap bobrok dan hanya mementingkan pribadi dan golongan tertentu, Emdisi merilis "Hegemoni" sebagai sarana protes dan perlawanan mereka.

Dua tahun pasca rilisnya album pendek Povstanie, trio heavy rock Emdisi kembali menelurkan karya baru. Kali ini, mereka merilis sebuah single dengan titel "Hegemoni". Emdisi merilis lagu ini melalui kanal Bandcamp dan disiarkan sejak 30 Januari 2021. Perilisan "Hegemoni" juga jadi tanda selebrasi atas tercapainya usia ke-sembilan dari band yang kini dimotori Unay (gitar & vokal), Abeng (drum) dan Heru (bas) ini.

Secara arti, "Hegemoni" berarti pengaruh kepemmpinan, dominasi atau kekuasaan. Judul yang dipilih Emdisi sudah cukup eksplisit untuk menggambarkan isi dari lagu terbaru mereka, yaitu tentang kejengahan dan protes atas keburukan pemerintah. Emdisi menilai bahwa rezim pemerintah begitu bobrok dan hanya memikirkan kepentingan pribadi serta golongannya. Teror ketakutan, propaganda busuk juga sumpah dan janji palsu yang dilontarkan pihak pemerintah jadi alasan Emdisi menciptakan "Hegemoni", single yang mereka sebut sebagai manifestasi perlawanan.

Secara tersirat, kondisi pandemi dan bagaimana pemerintah menindaklanjuti wabah ini turut memantik kekecewaan Emdisi. Menyebut 2021 sebagai tahun kegelapan baru, Emdisi merasa perlu untuk mengabadikan energi dalam sebuah karya agar tak lekang ditekan segala ketidakpastian yang melanda setiap orang di hari ini. "Hegemoni" jadi sarana mereka untuk terus mempertahankan dan menghidupkan mesin perlawanan dan menandai bahwa mereka tidak akan menyerah.

Untuk lagu "Hegemoni", Emdisi mengajak serta seorang musisi tamu. Mereka menggandeng seorang gitaris handal, Hinhin Agung Daryana aka Akew (Nectura, Humiliation) untuk berkolaborasi. Proses pengerjaan lagu ini dilaksanakan di Rebuilt Studio, Bandung, dari mulai sesi rekaman hingga mixing-mastering. Pengerjaan produksi dipercayakan pada Avedis Mutter (Aftercoma).

BACA JUGA - Emdisi Hadir Kembali Dengan Lagu-Lagu Protes di EP Povstanie

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner