"Hands On Mine", Kolaborasi Tiga Kutub: Atsy, Winky Wiryawan dan Prince Hussein

Artwork didapatkan dari siaran pers.

"Hands on Mine" adalah pertemuan tiga kepala yang saling berseberangan, antara trance, rock dan RnB. Garap materi bersama, seperti apakah hasil karya dari tiga tokoh yang besar dengan karakternya masing-masing ini?

Perjalanan panjang bermusik seorang Attila Syah di bawah naungan label besar lewat lagu-lagu trance macam, "Armada Music", "Future Sounds Of Egypt" dan "A State Of Trance" disambut klaim positif sebagai salah satu rising star oleh Armin Van Buuren—dirinya tidak ingi terlalu nyaman berdiam lama di zona tersebut. Ingin jauh lebih mengekplorasi ruang-ruang lain yang lebih jauh dari segi musikalitasnya, sebuah moniker dibentuk bernama Atsy.

 Di waktu yang relatif sama, Atsy melihat potensi yang luar biasa dari banyaknya proyek alter ego—aktor yang juga DJ—Winky Wiryawan. Kini, Winky mulai merambah intrumen musik gitar selain dari beberapa proyek DJ senior kelahiran Bandung tersebut dilirik Atsy. Beberapa proyek yang mungkin sebagian dari Coklatfriends ketahui seperti, Fun On A Weekend, MORSH dan Rahasia Intelijen memunculkan ide untuk berkolaborasi. Terlepas dari background yang berbeda, ternyata ada satu titik di mana keduanya memiliki kesukaaan dan bermuara terhadap jenis musik yang sama.

Proses kolaborasi melahirkan sebuah lagu ber-genre pop elektronik, dengan nuansa gitar yang dominan di sepanjang lagu, mengharuskan karakter vokal unik untuk mengisinya agar menjadi unsur pembeda. Setelah berdiskusi, mereka berdua memutuskan single berjudul "Hands on Mine" tepat diisi oleh karakter vokal khas dari Prince Hussein. Gayung bersambut, Prince Hussein tertarik dan akhirnya mengiyakan untuk mengisi departemen vokal serta bertanggung jawab dari segi penulisan lirik setelah dihubungi dan dikirim materi awal oleh Atsy.

Bercerita sedikit tentang kisah di dalam single "Hands On Mine", menceritakan sepasang kekasih yang harus berhadapan dengan dilema karena banyaknya gangguan eksternal dalam kehidupan pribadi mereka. Namun, bagaimanapun caranya mereka tetap berjuang dan memutuskan untuk terus menjalani mengambil sikap naif. Meski ironis dan sedikit klise memang seperti ala-ala kisah asmara dalam tontonan khas Indonesia - sh*tnetron, di akhir hubungan mereka tetap tidak bisa dipersatukan.

Tiga musisi dengan latar belakang berbeda berkolaborasi cross genre menciptakan lagu yang unik. Kira-kira apa jadinya ketika produser trance, gitaris rock, dan penyanyi RnB digabungkan menjadi satu dalam single “Hands On Mine”?

Dirilis di bawah label bernama Locker Media, 'Hands On Mine sudah dapat diakses melalui berbagai layanan pelantar berbayar dan kanal musik mereka.

BACA JUGA - Dari Semarang; Gelap dan Kelam Duo Emo Rap BESTIARII Rilis Debut Karya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner