Hampir Setengah Dekade Berkarya, Fasih Lahirkan ‘LUNA’ Sebagai Penerang Gelap

Hampir Setengah Dekade Berkarya, Fasih Lahirkan ‘LUNA’ Sebagai Penerang Gelap

Foto didapatkan dari rilisan pers Fasih

LUNA yang punya artian bulan ini menurut Fasih dirasa sesuai sebagai analogi dari penerang gelap yang terlukis pada setiap lirik-lirik lagu di mini album ini.

Sebuah album bisa jadi sebuah muara dari lagu-lagu ‘ketengan’ yang dirilis terlebih dahulu. Seorang musisi atau sebuah band yang mengamini jika suatu karya perlu sebuah ‘monumen’ sebagai catatan perjalanan bermusiknya, kemudian merilis album ke permukaan. Dalam versi lebih pendek sebuah album sering diistilahkan dengan nama mini album, atau EP (Extended Play) yang biasanya dibuat setelah sebelumnya merilis full album terlebih dahulu. Mengamini itu, kolektif musik asal Kuta, Badung (Bali) kemudian meriis mini album mereka yang berjudul LUNA.

Berdiri pada tahun 2016 lalu, band yang digawangi oleh Chresna, Rama, dan Angga ini menjalani lebih kurang empat tahun perjalanannya, dengan memberanikan diri melahirkan ragam pola kreasi seru lewat musiknya, termasuk lima buah lagu yang sudah dirilis serta sebuah mini album yang belum lama ini mereka lahirkan. Hal ini kemudian berbanding lurus dengan nama ‘Fasih’ yang dipilih sebagai perwakilan dari jiwa-jiwa mereka yang ingin mahir dalam bercerita melalui nada-nada. Menjadi berbanding lurus dengan lirik-lirik lagu yang mereka ciptakan yang tak jauh dari kehidupan sehari-hari, dengan menambahkan beberapa unsur fiksi di dalamnya.

Tentang mini album LUNA sendiri, menurut rilisan pers yang DCDC terima berisikan 4 buah lagu di dalamnya, yaitu ‘’Atma’’ (Intro), ‘’Kala’’, ‘’Luna’’, dan ‘’Tabula Rasa’’. LUNA yang punya artian bulan ini digambarkan dengan sosok wanita sebagai artwork dari mini album ini. Lebih jauh bercerita tentang filosofi dibaliknya, menurut mereka bulan bulan adalah penerang gelap yang terlukis pada setiap lirik-lirik di mini album ini. Ditambahkan pula oleh mereka jika meski dalam gelap tetap harus melihat setidaknya cahaya dari setiap luka agar bisa bangkit dan pulih.

Proses pengerjaan mini album ini dikerjakan di Home Studio milik Chresna, dan memakan waktu sekitar 6 bulan. Proses mixing seluruhnya dikerjakan sendiri oleh Chresna, sedangkan untuk mastering dibagi dua dengan Ricky Aprianto dari Rostels Records. Kini mini album ini telah tersedia diseluruh kanal musik digital dan Youtube. Simak salah satu lagunya melalui tautan di bawah ini. 

BACA JUGA - Menggambarkan Keterbatasan Manusia di Single Terbaru Hyndia

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner