Hampir Satu Dekade Hiatus, Cascade Kembali Dengan Nama Baru

Hampir Satu Dekade Hiatus, Cascade Kembali Dengan Nama Baru

Sumber foto : Diambl dari rilisan pers cscd

Cascade merilis mini album monumentalnya, Pieces of the World ke seluruh gerai digital, sebagai penanda mereka aktif kembali dengan nama cscd, pasca hiatus panjang sejak tahun 2012

Sebuah album bisa dibilang menjadi artefak penting bagi sebuah band. Keberadaannya menjadi satu hal monumental sebagai penanda dari pola kreasi seru yang coba para musisi tersebut kerucutkan dalam sebuah wadah bernama album. Mengimani pula jika sebuah album adalah artedak penting yang monumental, sebuah band indie pop asal Bandung, cscd (Baca Cascade) merilis mini album monumentalnya, Pieces of the World ke seluruh gerai digital. Dengan perilisan ini, band yang kini beranggotakan Dea Hidayasa (vokal dan gitar), Rommy Febrian (keyboard), Muhammad Mustika Hafiizh (bass) dan Muhammad Mustika Rachim (drum) tersebut menandakan aktif kembali pasca hiatus panjang sejak 2012.

Menempuh waktu hampir satu dekade sejak memutuskan vakum pada 2012 lalu, tahun 2021 ini mereka seolah siuman dari tidur panjangnya, hingga hal tersebut kemudian berbuah sesuatu yang baru pula, di mana Cascade sekarang memulai proses penggantian nama untuk brand mereka menjadi cscd (dengan huruf kecil semua).

Tentang hal ini sang vokalis dan gitaris, Dea Hidayasa menuturkan jika .dengan banyaknya band/artis yang menggunakan nama Cascade, band memutuskan mengubah nama menjadi cscd sebagai brand dan screen name baru untuk memudahkan pengenalan dan distinguishing. “Dengan tetap disebut sebagai ‘Cascade’, ‘cscd’ ditulis dengan menggunakan huruf kecil semua. Filosofi dibalik penulisan huruf kecil cscd adalah kesahajaan dan kembali ke akar,” ujar Dea menjelaskan.

Sedangkan untuk Pieces of the World sendiri, Dea Hidayasa menuturkan bahwasanya mini album ini merupakan sample platter dari beragam gaya musik cscd sejak didirikan pada tahun 2005. Konsep tersebut lantas dikemas seringkas mungkin untuk disajikan dalam paket lima lagu utuh.

“Selain mengambil dari salah satu judul lagunya. Pemaknaannya memiliki banyak arti. Salah satunya sebagai harapan bahwa album kecil ini (one small piece) akan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Juga sebagai pemaknaan warna-warna musik cscd yang beragam menjadi satu dunia cscd yang utuh,” kata Dea Hidayasa.

Seluruh track di mini album Pieces of the World direkam, di-mixing, dan di-mastering pada pertengahan tahun 2008 di Massive Studio oleh Adhit Android. Kecuali lagu “She Pretends” yang telah direkam, di-mixing terlebih dahulu oleh Budi Badot di studio yang sama dan kemudian di-mastering secara analog oleh Andri Mandera di Studio 8.

Sebagai rekam jejak sejarah, Pieces of the World secara fisik telah dirilis pada tahun 2008 sebanyak 1000 copy. Bersanding dengan majalah Ripple, 300 copy telah didistribusikan sebagai bonus. Sedangkan untuk versi rilis ulang digitalnya cscd bekerjasama dengan label independen Terrace Batamera, sekaligus sebagai appetizer atas karya-karya baru cscd yang akan dirilis kemudian.

BACA JUGA - Eksplorasi Musikal Seru Dari Infinite Siennas Tertuang di Single Keduanya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner