Grup Senior Experimental Bandung, Polyester Embassy Peduli Skena Lokal

Grup Senior Experimental Bandung, Polyester Embassy Peduli Skena Lokal

Sukses melepaskan piringan hitam, Polyester Embassy kembali menghantamnya dengan rilisan terbaru. 

Bagi pecinta musik dan penggiatnya, mungkin ini adalah kabar menyenangkan tapi disatu sisi juga sebuah peringatan. Grup senior asal Bandung, Polyester Embassy kembali aktif pasca absen dari merilis karya terbarunya. Kemunculan sang pemilik lagu “Polypanic Room” ini sebelumnya telah terlihat dari sebuah rilisan berupa extended played (EP) hasil kongsiannya dengan label asal Singapura, bernama Vanilla Thunder dalam format piringan hitam. Namun, kabar baik pun berlanjut setelahnya yang mana Nanaba Records kembali merilis EP yang bertajuk Since Tomorrow itu ke format kaset pita dan dilepaskan pada perhelatan Records Store Day 2017 Indonesia kemarin. Kini mereka pun kembali mengabarkan merilis materi terbarunya. Dan ini yang sangat patut disimak terutama bagi regenerasi skena musik lokal saat ini.

Materi terbaru ini sendiri sejatinya adala sebuah single yang diambil dari EP Since Tomorrow berjudul serupa dengan tajuk mini albumnya. “Since Tomorrow” adalah sebuah gambaran harapan untuk gerakan skena musik lokal. Single ini sendiri dirilis dalam format digital yang dikemas oleh beberapa visual dan terbungkus rapi dalam video lirik. Khususnya untuk EP, Since Tomrrow hakikatnya adalah sebuah ingatan dari Polyester Embassy untuk para pelaku musik saat ini. Bahwa masih sangat banyak dapat ditemukan ide-ide segar untuk diracik dan diaplikasikan dalam sebuah karya musik, tentu secara tak langsung ini adalah sentilan untuk para pelaku musik saat ini termasuk maraknya penjamuran proyek musik baru di skean lokal saat ini. Salah seorang punggawa utama band ini, Elang Eby mengungkapkan suatu perihal mengenai rilisan single “Since Tomorrow”, terutama mengenai ide awal penggarapannya. 

“Ide awalnya memang berisikan mengenai harapan-harapan akan hal-hal baru terhadap pergerakan scene musik lokal dan juga terhadap kaum minoritas,” ujar Elang.

Mengambil satu poin dari ujaran Elang Eby tersebut, memang saat ini banyak musisi yang melakukan seperti itu. Disatu sisi penjamuran regenerasi musik sekarang berkembang, tapi disatu sisi masih ada proyek musik mengambil tema yang dimasukkan dalam karya musiknya serupa dengan grup lain. Walau beranjak dari persepsi subyektif, tema untuk dijadikan sebuah karya musik tentu bisa meluas seperti yang dikatakan oleh Polyester Embassy ‘ide-ide segar’, dalam artian segar tidak ada pada grup lainnya. Disamping dari tema, materi “Since Tomorrow” ini merupakan materi lama yang digarap kembali oleh Polyester Embassy. Dan pada video liriknya terdapat sebuah visual layaknya perjalanan di apit oleh dua bebatuan dari kiri dan kanan. Khususnya pada visualnya dikerjakan oleh visual director bernama Paul Subahro yang merupakan kerabat dari vokalis Polyester Emabssy. 

“Kami juga berharap single dan EP Since Tomorrow ini dapat menjadi jembatan bagi karya-karya Polyester Embassy di masa yang akan mendatang,” tambah Elang sekaligus tutup darinya.

Foto diambil dari press rilis Polyester Embassy. 

BACA JUGA - A Page About: Terjangkit Virus Musik Eksperimental

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner