Gastrooz Mempersembahkan Album Mini 'Keluh Lelah'

Gastrooz Mempersembahkan Album Mini 'Keluh Lelah'

Artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Di Bekasi sekitar satu bulan yang lalu, band menasbihkan diri sebagai grunge yang kawin silang dengan unsur psikedelik bernama Gastrooz baru saja menelurkan EP bertajuk Keluh Lelah. EP ini berisi materi padat empat nomor, dibuka oleh lagu “Nihil”, dilanjutkan dengan “Positif”, “Problematika Dogmatis”, dan “Ode si Melankolis”. Di bawah payung label independen Creatitude Records, mini albumnya sudah disebar melalui beragam layanan musik digital dan akan disusul pembuatan rilisan fisiknya berformat CD dalam waktu dekat.

Cerita di Baliknya….

Kota Bekasi pada tahun 2015 menjadi saksi bisu atas pertemuan antara Apis, Faza, Kukuh dan Kevin pada organisasi kesenian sekolah yang menjadi cikal bakal terciptanya band ini. Keadaan organisasi kesenian yang tidak membebaskan anggotanya untuk berekspresi membuat mereka memilih untuk bergerak secara independen. Memulai aktivitas tanpa bermodalkan skill maupun materi membuat perkembangan band ini sangat terbatas. Namun, tidak menghentikan pergerakan Gastrooz untuk tetap konsisten berlatih dan sedikit demi sedikit untuk mencicipi beberapa panggung di sekolah-sekolah sekitar.

Melalui proses panjang selama empat tahun, mereka menambah personil baru yaitu Nuel sebagai pengisi keyboard/synthesizer. Setelah mempersiapkan diri dan bereskplorasi untuk menemukan chemistry serta karakter barulah pada tahun 2019, Gastrooz mulai memproduksi karya secara independen. Grunge dipilih sebagai genre dasar yang dikolaborasikan dengan warna-warna psikedelia serta shoegaze menjadi penemuan karakter atas proses yang ditempuh cukup lama. Selama kurun waktu 2019-2020, Gastrooz cukup aktif mengisi panggung untuk pentas seni, festival kampus maupun gigs minor serta berhasil menelurkan dua buah single, masing-masing berjudul "Gusar" dan "Positif" yang telah dirilis pada beberapa platform musik digital.

Pandemi covid menjadi pemecut Gastrooz menghasilkan karya musik, diawali rilisan single pertama mereka yang berjudul “Gusar” (nomor ini tidak dimasukan ke dalam EP Keluh Lelah) lalu single kedua berjudul “Positif”. Gastrooz berniat untuk tetap produktif dengan melakukan serangkaian workshop pembuatan lagu dan bersamaan juga menjalankan proses rekaman secara berkala selama empat bulan.

Mengadopsi fenomena sosial yang terjadi sehari-hari di sekitar kehidupan para personilnya, keresahan, serta rasa lelah dan jengah akan masalah yang terjadi dalam kurun waktu 2019-2020. Seluruh lirik lagu dituliskan oleh Apis Jiung (vokal & gitar) yang kemudian diaransemen bersama-sama Mochamad kukuh ‘Ipul’ (bas), Muhammad Faza Adila ‘Pajong’ (gitar), Immanuel Pardamean ‘Nuel’ (keyboard/synthesizer), dan personil terakhir masuk Muhammad Rifqi Aulia (drums).

Tidak berjalan mulus, terkendala pada saat proses produksi, mini album ini dihadapkan berbagai hal, baik teknis maupun non teknis. Kesulitan membagi waktu antar personil, situasi pandemi yang tak menentu, tensi, hingga ketiadaan dana segar sebagai penyokong proses rekaman. Hal menarik di balik proses mini album Keluh Lelah terdapat pada bagian track drum yang diisi oleh tiga drummer berbeda. Pada salah satu track dalam mini album ini, Dadan (drummer Watth) ikut berperan dengan mengisi ketukan pada "Problematika Dogmatis". Tiga track lain diisi oleh Kevin (eks drummer) lalu Rifqi (drummer saat ini). Keseluruhan lagu direkam di Palapa Music Studio, mixing dan mastering diserahkan kepada Bayu Setiaji selaku sound engineer pada setiap track-nya.

BACA JUGA - Kabur Sejenak dari Band Masing-masing, Empat Pemuda Bentuk Sempre Amore dan Rilis "S.L.A.V.E"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner