‘Galura Tropikalia’: Sajian Fusion yang Unik dari The Panturas
Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers The Panturas
“Saya merasa banyak sekali hal baru yang kami bisa temukan, kami banyak melakukan eksplorasi dan pola-pola baru,” ungkap Surya Fikri yang akrab disapa Kuya dalam sebuah wawancara
Selepas lesatkan album Ombak Banyu Asmara pada tahun 2021, band Rock Selancar asal Jatinangor, The Panturas, menyampaiakan ambisinya menciptakan karya dengan membawa nama daerah kelahirannya, yaitu budaya Tanah Sunda. Semua ambisi itu akhirnya dapat direalisasikan dan dengan penuh kebanggaan, mereka umumkan perilisan EP Galura Tropikalia yang berisi enam amunisi lagu berbahasa Sunda.
Tentunya ini menjadi sebuah gebrakan dari Surya ‘Kuya’ Fikri (drum), Bagus ‘Gogon’ (bass), Rizal Taufik (gitar), dan Abyan ‘Acin’ (gitar/vokal), di mana dalam EP anyarnya ini mereka melakukan ‘fusion’ antara musik Surf-Rock yang dipadukan dengan bebunyian tembang tradisional Sunda.
Diakui Kuya, secara keseluruhan proses kreatif dalam mini album ini sangat menarik, mulai dari workshop hingga peluncurannya. Setiap awak kapal The Panturas mengakui banyak mengeksplorasi serta pola-pola pengkaryaan baru dalam proses penciptaan EP Galura Tropikalia ini. Sebuah proses yang belum pernah mereka lakukan dalam penggarapan album sebelumnya.
“Saya merasa banyak sekali hal baru yang kami bisa temukan, kami banyak melakukan eksplorasi dan pola-pola baru,” ungkap Surya Fikri yang akrab disapa Kuya dalam sebuah wawancara. “Hal paling besarnya adalah ternyata kami bisa membelokkan arah musik yang kami mainkan ini ke area yang sangat familiar dengan tanah kelahiran kami yaitu bumi Pasundan,” tuturnya.
Selain itu, sebagian punggawa The Panturas merasa tertantang ketika menahkodai proses penulisan lirik, di mana mereka harus menjelajahi bahasa Sunda yang mereka anggap lumayan rumit. Namun bagi Rizal, ini menjadi semacam ‘callback’ karena selain sudah terbiasa berbahasa Sunda, semasa kecilnya ia banyak menyerap lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan jampi, pupuh, dan dongeng Sunda kuno. Pada akhirnya, mereka cukup menulis apa yang mereka rasa ingin ditulis mengikuti kata hati.
Tak hanya lepaskan single-single ciptaannya, The Panturas turut menyuguhkan single gubahan (cover) lagu Pop Sunda berjudul “Talak Tilu” ciptaan Kosman Jaya, yang awal dipopulerkan oleh Upit Sarimanah. Selain itu, mereka turut berkolaborasi dengan musisi legendaris Pop Sunda, Doel Sumbang dalam lagu yang bertajuk “Jimat” yang sudah dilepaskan lebih awal sebagai single.
Dalam mini album berdurasi sekitar 21 menit ini, The Panturas menggaet Ricky Virgana (WSATCC) sebagai produser. Hal itu mempengaruhi bagaimana lagu-lagu dalam Galura Tropikalia juga kental dengan gaya Disco Pop tahun 70 hingga 80an. Sementara itu, Om Robo (Southern Beach Terror/Sundancer) turut berpartisipasi sebagai guru spiritual gitar dan dibantu musisi kolaborator lainnya seperti Panji Wisnu (keyboard/synth), Rezki Delian (perkusi), dan Andri (pencak tarompet).
Berkaitan dengan itu, The Panturas juga menciptakan sebuah lagu berjudul “Bentang Sagara” sebagai ode kecintaan masing-masing personil dengan musik Pop Indonesia pada era album kompilasi LCLR 1978. Sebuah eksplorasi mereka di ranah Disco Pop dengan lirik berbahasa sunda.
“Beruntungnya, penulisan dan produksi lagu ini dibantu oleh Ricky Virgana yang memang sudah mumpuni di area itu. Kami mencari jalan tengah di antara musik disco dan gitar becek ala The Panturas,” tutur Kuya pada sesi yang sama. “Semoga albumnya bisa diterima dan pendengar The Panturas hari ini masih tetap bisa menikmati musik kami tanpa kendala perbedaan bahasa,” harapnya.
Galura Tropikalia dikabarkan bakal segera dirumuskan dalam bentuk tur dan showcase dengan harapan bisa dibawakan langsung di hadapan para pendengar di berbagai Kota di Indonesia atau bahkan ke luar negeri.
Sebelumnya, The Panturas telah meluncurkan dua single pengantar “Lasut Nyanggut” dan “Jimat” pada Oktober 2024, termasuk video musik untuk keduanya. Mini album Galura Tropikalia sendiri sudah dirilis di bawah naungan Los Panturas Ent. Dan sudah dapat dinikmati di berbagai DSP dan distribusi rilisan fisik oleh La Munai Records.
Comments (0)