'For Good' Menjawab Penantian 15 Tahun Indra Aziz

'For Good' Menjawab Penantian 15 Tahun Indra Aziz

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Indra Aziz

Selama lebih kurang 15 tahun Indra Aziz berkarir dalam dunia musik, akhirnya dibuktikan tahun ini, dimana Indra akhirnya merilis album perdananya yang berjudul For Good.

Lebih dari satu dekade berkarya di dunia musik jazz Indonesia tentunya bukan waktu yang sebentar bagi Indra Aziz, dan hal tersebut melahirkan pertanyaan tentang dokumentasi karya dirinya dalam bentuk album, mengingat selama lebih kurang 15 tahun dia berkarir belum juga merilis album. Namun pertanyaan itu nampaknya mendapatkan jawabannya tahun ini, dimana Indra Aziz akhirnya merilis album perdananya yang berjudul For Good.

Ketika ditanya tentang kenapa bisa selama itu melahirkan album, dia menuturkan jika ada beberapa distraksi yang membuatnya harus fokus di banyak hal, karena seperti banyak kita tahu Indra Aziz dikenal juga sebagai pelatih vokal selebritas dan program TV populer, seperti Indonesian Idol dan The Voice Indonesia. Selain itu dia juga memiliki sebuah kanal YouTube dengan lebih dari 300 ribu subscriber bernama VokalPlus. Menurutnya semua itu adalah distraksi yang menyenangkan. Namun dia menutrkan jika menulis lagu dan tampil di atas panggung adalah passion Indra yang sesungguhnya.

Sebelum merilis For Good, sebelumnya Indra telah merilis beberapa single dalam rentang beberapa tahun, seperti diantaranya “Jakarta City Blues” tahun 2006, “Pembohong” tahun 2013, “Times of Yesterday” tahun 2014, dan beberapa proyek lainnya, seperti duet dengan Danilla dalam kompilasi Tiga Dara - Aransemen Ulang Lagu Film tahun 2016, dan sebuah versi big band dari lagu Ismail Marzuki, “Sabda Alam”, dalam album Senandung Indonesia milik komposer Ricky Lionardi.

Lebih jauh tentang album For Good, disini Indra memproduseri sendiri 8 lagu di album ini, dengan olahan musik bergaya jazz dan soul. Sedangkan untuk isian liriknya sendiri, lagu-lagu dalam album ini berbicara tentang cinta dan kehidupan, dua tema yang diakui oleh Indra menjadi favoritnya. Dia juga menambahkan jika album ini adalah sebuah penambahan unik dalam dunia musik Indonesia dan global, khususnya dalam kategori male soul jazz vocals.

Sebagai gambaran besarnya, Indra memberikan sedikit bocoran tentang isian album ini, yang dibuka oleh lagu “Come Love”. Lagu ini menarik karena diolah dengan nuansa Brazilian, dimana liriknya sendiri menurut Indra mengandung tribut untuk Miles Davis dan Gene Krupa. Lalu ada juga lagu “Give Love, Get Love, Spread The Love”, dimana kita dapat mendengar adanya pergeseran dalam gaya musik, dari jazz tradisional menuju ke musik yang lebih soul. Sampai akhirnya ditutup oleh tiga lagu terakhir berjudul “Livin’ It Up”, “Times of Yesterday”, dan “For Good”. Dalam produksi tiga lagu terakhir ini, Indra dibantu oleh vocal producer handal Indonesia, Irvan Natadiningrat, untuk memproduksi aransemen vokal yang unik dan kaya.

BACA JUGA - "Pesona", Cara Baru Atlesta Menyajikan Karya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner