"Foolish", Nyanyian dari Seorang Mantan Junkie

The Clays mengajak pendengarnya untuk memahami kompleksitas rasa dari seorang mantan pecandu narkoba.

Apa jadinya jika sebuah band bercerita tentang seorang pecandu narkotika yang mencoba bangkit dari masa lalunya yang kelam? Sebuah refleksi tentang masa lalu yang membuat pikiran dan jiwanya hancur, sehingga dia tersadar bahwa masa tersebut adalah sebuah kebodohan. Sebuah rentetan cerita tentang seorang mantan junkie dilagukan melalui “Foolish”, karya sebuah band asal Medan, The Clays. Sebuah point of view yang tidak hanya menarik dari segi tema lagunya, akan tetapi berisikan nilai yang layak disimak sebagai bahan renungan bagi siapapun yang mendengarnya.

Lagu ini dikemas dengan musik yang dancey oleh permainan rhythm gitar dan sound crunch yang renyah. Namun, tidak hanya musiknya yang menarik untuk disimak, lirik lagu pun mempunyai kedalaman intensitas personal yang dalam, tentang seorang junkie yang menyesal dengan masa lalunya. Cara The Clays menggambarkan perasaan dilematik kala terjebak narkotika cukup terwakili dengan metafora "surga rasa neraka", lewat lirik “you brought a heaven but it's hurt like hell” (kamu membawa surga, tetapi menyakitkan layaknya neraka). Atau, ketika dalam lagunya The Clays menggambarkan narkotika seperti sebuah daging yang segar, dan bisa menjebak banyak orang dengan sebentuk kamuflase cinta disaat mengkonsumsi obat dan menjadi getting high. Ada kenikmatan semu yang menjadi candu.

BACA JUGA - The Clays Jalankan Tur ‘Voyagers’ Tahun Ini

Mendengarkan lagu ini seperti membayangkan suatu keadaan pada sebuah kamar kosong, di mana seseorang tengah ada dalam dilema antara hidup segan mati tak mau. Seperti harakiri yang tak sampai titik putus nadi, mengambang di tengah keputusasaan akan seperti apa hidup berjalan, yang menghasilkan sebuah pertanyaan, “apakah aku bisa tanpa segenggam obat surga rasa neraka?”. Sampai kemudian ada di titik untuk mulai melangkah dan meninggalkan sebuah candu yang membelenggu. 

Lagu yang ditulis oleh sang vokalis, Hafaz Maksudi ini resmi dirilis secara digital melalui Spotify, Bandcamp, Apple Music, dan dapat diunduh melalui iTunes Store per 15 Oktober 2017. Dibanding dengan karya terdahulunya, The Clays menampilkan warna musik yang dengan tempo dan nada yang lebih slow. Ini bukan tanpa alasan, karena menurut penuturan mereka, lagu “Foolish” memang digarap agar para pendengar The Clays juga fokus kepada lirik yang dalam. Di bagian produksinya, single ini dikerjakan oleh music engineer, Zaini Villa di Showbox Studio Recording dan artwork-nya digarap langsung oleh sang drummer dan vokalis, Gavin Siregar dan Hafaz Maksudi.

Sumber Foto: Diambil dari rilisan pers The Clays

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner