Fithor Faris Suarakan Korban Body Shaming Lewat Lagu

Fithor Faris Suarakan Korban Body Shaming Lewat Lagu

Foto didapatkan dari rilisan pers Fithor Faris

Fithor Faris merasa terhubung dengan isu perihal body shaming, hingga kemudian dia menerjemahkannya dalam sebuah lagu, yang didaulat menjadi single terbarunya berjudul “Menuduh Yang Bukan”.

Satu hal yang mungkin bisa menjadi kesalahan yang kerap dilakukan namun tak sadar jika itu sebuah kesalahan. Seperti misalnya lontaran perihal body shaming yang kerap dilakukan namun sangat sedikit yang menyadari jika itu bukan sebagai sebuah kesalahan. Menjadi tidak fair mengingat semua yang terlahir tidak punya kuasa untuk ‘terjebak’ dalam tubuh yang seperti apa.

Adalah Fithor Faris (FF) yang merasa terhubung dengan isu ini, hingga kemudian dia menerjemahkannya dalam sebuah lagu, yang didaulat menjadi single terbarunya berjudul “Menuduh Yang Bukan”. Diakui olehnya jika kejadian ini selalu ada di sekitar dan rasanya akan selalu ada. Usaha apapun yang dilakukan generasi demi generasi, sosialisasi demi sosialisasi akan selalu ada celah untuk terjadi, pun dengan penghinaan dalam bentuk yang lainnya.

Kita manusia sudah dipastikan diciptakan dalam bentuk yang tak seharusnya siapapun menolak, apapun bentuk kita dilahirkan. Usaha yang bisa kita lakukan adalah berusaha menjaga apa yang sudah diberi. Hal ini dapat menjadi pemicu manusia untuk menentukan keputusan demi keputusan di tahun-tahun setelahnya.

“Kita terjebak di dalam tubuh ini dan terpaksa dinilai orang, padahal mungkin belum tentu begitu. Tapi kita tak mungkin bisa menjelaskan siapa diri kita sebenarnya di muka sosial, semaunya seenaknya menuduh yang bukan kita”, begitu ujarnya lewat potongan lirik lagu berjudul “Menuduh Yang Bukan” ini.

Menarik untuk ditulis lebih jauh, selain mengangkat isu tentang body shaming, lagu ini juga bercerita tentang kondisi sosial yang sudah terlanjur ditentukan arah bagaimana “sebaiknya” dalam menjalani hidup, dari mulai berangkat sekolah, pulang kerja, hingga menunggu akhir bulan. Rotasi ini terus berputar kencang dan diamini sebagian besar, sehingga orang-orang yang punya pemikiran berbeda di antara sosial itu lebih berpura-pura menjadi seperti mereka, padahal sebaliknya, mereka mengambil jalur lain dan bersenang-senang dengan arahnya. Seperti apa lagunya? simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Kolaborasi Apik Miftah Bravenda & Sandra Bullet Lahirkan Single “Why Can’t You Love Me”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner