“Don’t Read This!” : Buku Catatan Melodic Punk Bandung Ala Prabu Pramayougha

“Don’t Read This!” : Buku Catatan Melodic Punk Bandung Ala Prabu Pramayougha

Sumber foto : Diambil dari akun instagram @dontreadthis_

Buku “Don’t Read This” berisi tentang upaya Prabu untuk melacak bagaimana musik yang dulu dianggap sebagai musik manifesto anak muda tersebut bisa mendarat di Bandung

Pengarsipan serta pendokumentasian di ranah musik lokal (terutama yang cutting-edge) kini semakin menggeliat. Sudah mulai banyak penulis buku atau pun penggagas film dokumenter dengan topik terkait bermunculan dalam beberapa tahun ke belakang. Kini, ada satu lagi buku yang akan membahas salah satu kancah musik cutting-edge yang dulu sempat menjadi signifikan bagi kebanyakan generasi tahun 90-an. Buku itu berjudul “Don’t Read This!” : Catatan Melodic Punk Bandung Dari Masa ke Masa yang ditulis oleh Prabu Pramayougha yang juga dikenal sebagai vokalis dan gitaris dari band punk rock, Saturday Night Karaoke.

Buku “Don’t Read This” berisi tentang upaya Prabu untuk melacak bagaimana musik yang dulu dianggap sebagai musik manifesto anak muda tersebut bisa mendarat di Bandung dan akhirnya bisa berkembang pesat. Di dalam bukunya pun terdapat banyak pembahasan menarik dari para pelaku scene ‘melodic’ punk di Bandung dari tahun 90-an awal sampai ke pertengahan tahun 2000-an akan dinamika yang terjadi di dalam kancah tersebut.

Perihal kenapa Prabu memutuskan untuk menulis buku tentang ‘melodic’ punk Bandung, dia menyatakan jika dirinya hanya ingin mencatat kancah musik yang penting buat hidupnya.

“Enggak bisa dipungkiri bahwa musik-musik dari banyak band ‘melodic’ punk Bandung teh musik yang menemani saya dari zaman sekolah di berbagai situasi dan kondisi. Jadi udah naluriah aja buat nulis tentang sesuatu yang seenggaknya penting buat hidup saya sendiri”, ujar Prabu.

Buku “Don’t Read This” tak hanya akan memaparkan banyak informasi tentang ‘melodic’ punk dari para pelaku kancahnya sendiri, namun ada juga beberapa orang di ruang lingkup kancah musik cutting- edge Bandung yang ternyata memiliki arsiran dengan musik tersebut. Beberapa narasumber yang paparannya terdapat di dalam buku “Don’t Read This!” di antaranya ada Arian Arifin (Seringai), Helvi Sjarifuddin (FFWD Records), Ucay (ex-Rocket Rockers), sampai ke tokoh ‘cult’ melodic punk lokal seperti Maruli Hasiholan (The Marmars) dan Muhammad Fitrah (Teh Cellups).

Buku “Don’t Read This” diterbitkan oleh penerbit Bukune dan kini sudah bisa didapatkan melalui penerbit Bukune (https://www.instagram.com/bukune/ atau WA: 0877-2047-4164). Coklatfriends jangan sampai kehabisan!

BACA JUGA - Mengupas dari Dalam Album Auretté and The Polska Seeking Carnival

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner