Ditengah Derasnya Arus Mudik Lebaran, Kapal Udara Merilis

Ditengah Derasnya Arus Mudik Lebaran, Kapal Udara Merilis "Doa Penanti"

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Kapal Udara

Lagu “Doa Penanti” sengaja dirilis di tengah derasnya arus mudik lebaran, karena Kapal Udara ingin mengantar pendengar pulang dan bertemu mereka yang sedang menanti.

Band asal kota Makassar yang beranggotakan Muhammad Ayat (vokal & gitar), Saleh Hariwibowo (gitar), Mardhan Maing (bas), dan Muh. Bobby Pramusdi (drum) ini sepakat untuk menamakan rumah bermusiknya dengan nama Kapal Udara. Terbentuk pada tahun 2015 lalu, Kapal Udara telah meluncurkan mini album perdananya berjudul Seru Dari Hulu, dua tahun selang terbentuknya band ini. Meneruskan perjalanan bermusiknya, tahun 2019 ini Kapal Udara kembali merilis mini abum berjudul Mesin Manusia.

Lagu-lagu dari dua mini album tersebut diakui oleh mereka berisikan nuansa musik folk, pop, dan rock untuk membalut goresan lirik yang ditulis band ini. Ditambahkan pula oleh mereka jika secara spesifik, keseluruhan lagu di dua mini album tersebut bercerita tentang masyarakat dan kebudayaannya ; tentang cara masyarakat bertahan dan melanjutkan hidup, yang terinspirasi dari pertemanan para personilnya dengan para pegiat literasi dan pendamping desa, juga latar belakang pergaulan di kampus mereka, yang membuat Kapal Udara memilih isu sosial dalam membuat lagu.

Musik Kapal Udara memiliki ciri khas yang lahir dari perpaduan petikan etnik dari gitaris, warna vokal yang tebal, dan ketukan dari bass dan drum yang membuat orang bergoyang. Satu hal yang kemudian mereka aplikasikan juga dalam single barunya yang berjudul “Doa Penanti”. Sebuah lagu yang dituturkan mereka sebagai salah bentuk penantian yang berbeda-beda, seperti kepastian, kesembuhan, bahkan kematian.

Artwork dari lagu "Doa Penanti" (kredit tidak disertakan)

Diakui juga oleh mereka jika Kapal Udara merilis “Doa Penanti” sebagai pengantar menuju album kedua. Menurut mereka, “Doa Penanti” adalah tanda Kapal Udara masih menceritakan perihal masyarakat dan kebudayaan. Dalam budaya patriarki, para perempuan dipaksa menjadi rumah, tempat lelaki pulang dari pekerjaan. Dengan latar belakang tersebut, Kapal Udara menjadkan lagu “Doa Penanti” sebagai elegi dari perempuan yang ditinggalkan.

Dirilis pada awal Juni 2019 kemarin di berbagai platform digital, “Doa Penanti” akan mengawali empat lagu lainnya yang akan menyusul bersama rilisian fisik dalam beberapa waktu ke depan. Kapal Udara memproduksi dan merilis “Doa Penanti” secara mandiri, dan direkam di Rucs Record dengan bantuan Abdul Chaliq sebagai sound engineer.

Sebagai tambahan, menurut mereka lagu “Doa Penanti” sengaja dirilis di tengah derasnya arus mudik lebaran, karena Kapal Udara ingin mengantar pendengar pulang dan bertemu mereka yang sedang menanti. Seperti apa lagunya, simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Antartick Sajikan Kolaborasi Lintas Negara Lewat Lagu "Hujan"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner