Diskoria Selekta Ajak Berdisko Nusantara dalam

Diskoria Selekta Ajak Berdisko Nusantara dalam "Balada Insan Muda"

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers.

"Balada Insan Muda" mampu menginterpretasikan kecintaan Diskoria Selekta terhadap musik pop Indonesia. Segi aransemen musik dan liriknya mampu diterjemahkan dengan begitu baik, membuat pendengar bagai memasuki lorong waktu ke era '80an.

Tahun 2016 menjadi awal mula perjalanan dua selektor asal Ibukota, Diskoria Selekta menghentak lewat pilihan-pilihan suara langka nan groovy asli khas Nusantara. Terdiri dari Merdi Simanjutak dan Fadli Aat, keduanya memutarkan lagu-lagu Indonesia dari era 1980-an hingga kini dalam setiap aksi panggungnya.

Kemudian dalam satu kesempatan, embrio kolaborasi berawal dari penampilan Merdi dan Aat yang dipersatukan dengan kolektif pencipta lagu Laleilmanino dalam sebuah acara “Suara Disko” pertama di tahun 2015. Saat itu, trio kolektif tersebut hadir sebagai tamu acara. Laleilmanino sendiri terdiri dari Arya Aditya Ramadhya atau yang akrab dipanggil Lale dan IIman Ibrahim Isadari dari Maliq & D'essentials, dan juga Anindyo Baskoro atau Nino dari RAN.

Bagai digariskan oleh takdir, duo selektor yang mulai rajin tampil dari satu panggung ke panggung lainnya sering kali berada dalam satu acara dengan trio kolektif Lale, Ilman dan Nino berada. Seringnya saling bersua satu dengan yang lainnya memunculkan perbincangan, sebuah wacana tentang ketertarikan mereka terhadap estetika musik pop di medio 1980-an Indonesia. Momen krusial adalah ketika mereka sempat secara bersamaan mengisi sebuah seminar tentang musik pop bersama Proud Project.

"Balada Insan Muda" mampu menginterpretasikan kecintaan Diskoria Selekta terhadap musik pop Indonesia, khususnya di era 1980-an. Segi aransemen musik dan jika ditilik segi penulisan liriknya mampu diterjemahkan dengan begitu baik oleh Laleilmanino selaku pihak yang bertanggung jawab sebagai komposer. Sedikit membahas lebih dalam tentang departemen lirik, pemakaian kata juga dipillh dipadu-padankan untuk membuat pendengar atau penikmat­nya bagai memasuki kembali lorong waktu di era tersebut.

Untuk urusan alat musik, instrumen yang digunakan pun tidak meninggalkan ciri khas musik 1980-an, penggunaan synthesizer analog dan piano Rhodes sangatlah relevan dengan era '80-an ketika musisi mencipta sebuah karya musik. Hasilnya sesuai dengan ekspektasi yang mereka inginkan. 

Merdi menambahkan, "Yang ingin disampaikan kepada penden­gar adalah bahwa musik Indonesia juga memiliki musik pop yang berkualitas di tiap era-nya, dan pilihan bagi orang Indonesia untuk mendengarkan lagu pop berkualitas itu sebenarnya sangat luas, sehingga tidak perlu menjadi pilihan terakhir untuk didengarkan dibanding lagu pop mancanegara."

Visi Diskoria, ingin menambahkan kekuatan pada musik dan pesan yang  tersemat pada setiap detik lagunya. Diskoria Selekta sangat berharap, dengan rilis resmi lagu "Balada Insan Muda", dapat menjadi anthem musik pop khas Indonesia, dan dikenang di kemudian hari, agar generasi selanjutnya tetap konsisten berdisko bernuansa Nusantara.

BACA JUGA - Resmi Beredar Hari Ini, "Let Me In" dari Imaginary!

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner