“Dikejar Setan” dan Memori Masa Kecil Kelompok Penerbang Roket

“Dikejar Setan” dan Memori Masa Kecil Kelompok Penerbang Roket

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Kelompok Penerbang Roket

“Kalau kita nggak pulang, orang tua menakuti bakal ada setan-setan yang menculik dan mengganggu anak-anak nakal. Kelihatannya sepele, tapi akhirnya sangat membekas di ingatan”, ujar John

Viki Vikranta (drum), Rey Marshall (gitar), dan John Paul Patton (bass), tiga orang yang sepakat mewadahi kreasi bermusik mereka atas nama Kelompok Penerbang Roket. Trio rock padat energi asal Jakarta ini kembali melanjutkan episode perjalanan bermusik mereka pasca meluncurkan album mini Galaksi Palapa pada 2018 lalu. Selang dua tahun, akhirnya single baru mereka rilis lewat lagu berjudul  “Dikejar Setan”.

Hampir satu dekade berdiri, Kelompok Penerbang Roket masih cukup nyaman mengangkat potret sederhana sehari-hari dalam karyanya. Satu hal yang kemudian mereka terjemahkan lewat lagu-lagu semisal “Mati Muda” yang bercerita tentang tawuran antar pelajar, hingga “Anjing Jalanan” yang mengisahkan kehidupan keras di jalanan. Seakan masih mengedepankan benang merah yang sama tentang kehidupan sehari-hari, dalam karya terbarunya, “Dikejar Setan” terinspirasi dari kenangan tiga personel Kelompok Penerbang Roket saat kecil, di mana mereka dulu selalu ditakut-takuti oleh orangtua jika bermain hingga malam dan diharuskan pulang sebelum matahari terbenam.

Menurut pengakuan mereka, momen tersebut akhirnya selalu menempel di ingatan masing-masing personil Kelompok Penerbang Roket. “Kalau kita nggak pulang, orang tua menakuti bakal ada setan-setan yang menculik dan mengganggu anak-anak nakal. Kelihatannya sepele, tapi akhirnya sangat membekas di ingatan kalau malam hari itu waktu yang menyeramkan,” kenang John. Satu hal yang kemudian ditimpali Rey jika lucunya, setelah mereka mengalami itu puluhan tahun lalu, beberapa orang tua era sekarang ternyata masih menakuti anak-anak mereka dengan cara itu.

Pada prosesnya, single yang melibatkan nama seniman fotografi Yogi Kusuma dan menampilkan Tanya Ditaputri sebagai model di cover artwork-nya direkam secara live oleh Kelompok Penerbang Roket di Studio Salihara, Jakarta, dengan bantuan penata rekaman Bontelism, eks-gitaris Float. 

BACA JUGA - Nikmati 'Galaksi Palapa' di Berbagai Layanan Musik Streaming!

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner