"Di Seberang Sana": Sebuah Pesan untuk Sabar, Persembahan Pusakata dan Seluruh Keluarganya

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Untuk pertama kalinya, Pusakata mengajak seluruh anggota keluarganya untuk berkolaborasi. "Di Seberang Sana" jadi tempat mereka menyampaikan sebuah pesan indah bagi semua yang mendengarkan: bahwa hanya mereka yang bersabar yang bisa mendapat kebahagiaan.

Pusakata belum usai memberondong pendengarnya dengan serangkaian single baru. Dari mulai "Doa Pagi Ini", "Dunia Batas" dan "Rungrum" yang dilepas tiap bulan sejak awal 2021, kini ia hadir lagi dengan "Di Seberang Sana". Lagu ini dirilis pada 30 Maret 2021, masih diambil dari album Mesin Waktu 2020. Bisa dibilang, ini jadi karya yang sangat spesial baginya, karena untuk pertama kalinya, lelaki bernama asli Mohammad Istiqamah Djamad ini mengajak seluruh anggota keluarganya untuk berkolaborasi.

Sang istri, Agnes Purwanti ia dapuk menjadi rekan duetnya. Jingga, Gaura, Pusakata, Basheera dan Barda juga ia gandeng untuk turut sumbang suara. Tak hanya itu, si sulung Bandura Nafeeza Mahajingga atau Jingga dipercaya untuk membuat artwork dan animasi yang disertakan dalam video lirik "Di Seberang Sana".

Inninawa sa'bara'e (ketulusan dan kesabaran) // Duhai hati yang diliputi kesabaran
Lolongeng gare deceng (konon mendapatkan kebaikan) // Kelak kan mendapat berkah
Alla to sabbara'e (jua orang penyabar) // Untuk mereka yang bersabar

Lagu "Di Seberang Sana" diawali dengan sepenggal mantra dalam Bahasa Bugis. Mantra atau nyanyian ini kerap dinyanyikan orang tua di tanah Bugis kala meninabobokan anaknya. Arti yang terkandung di mantra itu sangat indah dan menyentuh; bahwa perilaku tulus dan sabar akan diganjar kebaikan. Itu lah pesan utama yang terkandung di lagu "Di Seberang Sana". Hanya jiwa dan hati yang selalu diliputi kesabaran dan keikhlasan yang bisa meraih kebahagiaan itu.

Pusakata mempersembahkan lagu ini untuk kita semua, manusia yang tengah berjuang di masa sulit ini. Kita adalah manusia lemah, namun kesabaran bisa jadi senjata kita yang paling ampuh. "Boleh jadi hari ini kita jatuh. Mungkin hari ini kita terseok melangkah, membawa berat beban, menemui tantangan dan problematika hidup yang rumit. Anggaplah itu sebagai bukti cinta dari Sang Maha Kuasa agar kita mendapat nikmat dari lelahnya berjuang dan menggapai kebahagiaan yang paripurna."

Akhir kata dari Pusakata, ia berharap lagu sederhana yang ia nyanyikan bersama keluarganya bisa jadi sarana untuk kita semua saling menguatkan, berbagi, merangkul dan berpegangan tangan menyeberangi dunia yang terjal. "Untukmu kupersembahkan lagu ini. Sampai berjumpa 'Di Seberang Sana'".

BACA JUGA - "Rungrum" dari Pusakata Melengkapi Rangkaian Perilisan Single Mesin Waktu 2020

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner