#DCDCdreamworld Day 2: Bangkok ‘Chaos’

Hallo, hari ke-2 di Bangkok begitu sempurna karena bangun jam 7 pagi disambut oleh cuaca yang cerah. Hotel kami tidak menyajikan sarapan gratis, akhirnya setelah bangun pagi, kami lanjutkan dengan tidur lagi. Kami tidak sadar bahwa hari ini adalah hari Jumat, artinya kami punya kewajiban ibadah. Namun sayangnya, kami baru menyadarinya jam 12 ketika kami mulai melanjutkan aktivitas daily objects recording di sekitar Ramkhamhaeng. Lumayan, kami dapat beberapa obyek menarik di sini, ada plat rambu lalu lintas yang berdana dan tangga yang dijadikan portal yang gak kalah punya nada pentatonic.

Recording selama satu jam, kami break ditandai dengan makan siang. Tentunya pilihan makanan local jadi menu nomor 1 kami di setiap kunjungan ke lain. Kami berkunjung ke sebuah pasar dekat stasiun Ramkhamhaeng, setelah mencoba field recording di dalam pasar yang gagal karena tidak diberi izin, akhirnya kami mencoba mendekati orang-orang di pasar dengan makan di sebuah restoran sederhana. Mungkin kalo di Indonesia disebut warteg. Pilihan random yang kami makan ternyata tidak gagal, semua rasa tampak sempurna.

Selepas makan siang, kami bergegas ke hotel karena sudah janjian dengan organizer Delicate Decibel, kami berkumpul di lobby jam 13:30 dan kami pun melanjutkan perjalanan ke Live RCA untuk soundcheck. Tiba di sana sekitar jam 14:00, venue masih dikunci, botol-botol berserakan, tisu-tisu bertebaran, punting rokok menyebar ke segala sudut ruangan. Tampaknya malam kemaren ada party besar-besaran yang bikin tempat ini berantakan. Bangkok style, ini biasa di Bangkok.

Akhirnya staff Live RCA datang setelah menghabiskan satu batang setengah rokok. Kami langsung setting dan soundcheck sepuasnya. Dukungan staff di sana yang positif, soundcheck berjalan cepat dan mulus, kami memutuskan untuk mengunjungi apartment tim DjarumCoklat.com di daerah Sukhumvit, dekat Bangkok Hospital. Kami memilih untuk berjalan kami, jarak sekitar 700 meter kami tempuh selama 30 menit, selain berjalan santai, kami menemukan benda-benda menarik yang bisa kami rekam. Tiba di Apartment Amari, kami manfaatkan waktu dengan chilling out dan ngobrol santai.

Menunggu jadwal perform, kami dan tim DjarumCoklat.com memutuskan untuk makan malam di Terminal 21. Menu makan istimewa khas local kami santap dengan lahap, menambah energi untuk perform. Sialnya Bangkok malam tadi begitu macet, kami terpaksa menyingkatkan waktu makan malam dan bergegas menuju Live RCA. Beruntung dapet supir taksi yang ‘gila’, akhirnya kami berenam menggunakan 1 taksi bertumpukan sambil nyanyi-nyanyi dan gosipin supir yang kelakuannya ajaib. Tambah lagi sialnya, kita diturunin di gerbang wilayah Royal City Avenue, artinya mesti jalan kaki yang lumayan jauh, ya jalan kaki 10 menit.

Tiba di venue, #normal dari Hong Kong lagi perform, pas banget sih, karena abis mereka itu adalah giliran kami untuk perform. Menunggu sekitar 40 menit, akhirnya giliran kami tampil di mainstage Delicate Decibel. Tidak ada yang begitu berbeda dengan setting yang kami mainkan, penonton tampak semakin mendekat dan mendekat hingga kami disorotin beberapa kamera. Beres perform, kami diserbu pertanyaan tentang alat-alat kami yang mereka anggap cukup aneh.

45 menit durasi yang kami mainkan diakhiri dengan respon tepuk tangan dari berbagai sudut venue. Senang rasanya bias berbagi panggung lagi di Bangkok, dan Delicate Decibel sudah kami targetkan sejak pertama kali berkunjung ke Chiang Mai. Well done. Delicate Decibel menjadi panggung pertama #DCDCdreamworld, menyenangkan dan penonton Bangkok selalu chaos, apalagi ada 3 panggung malam tadi, jadinya tambah chaos. Oh ya, malam tadi kami menyempatkan menonton Todd Terry sebagai main DJ, gak sampe beres, kami memutuskan untuk pulang dan istirahat untuk melanjutkan kegiatan besok di Bangkok dan perjalanan menuju Kuala Lumpur.

Bangkok, 6 November 2015

Photo by Habsi Mahardicha