Cara Band-Band Palembang Memberi Hormat Pada Motorhead

Cara Band-Band Palembang Memberi Hormat Pada Motorhead

Sebuah album yang didedikasikan untuk Motörhead ini turut menggandeng beberapa musisi, dalam mengubah ulang tiap 2 tembang Motörhead dengan kecepatan penuh dan penuh distorsi

Hampir seluruh metalheads di berbagai belahan dunia pasti tak asing dengan nama salah satu band heavy metal bernama Motörhead. Berawal karir sejak 1970-an, Motörhead telah banyak mempengaruhi berbagai musisi lewat karya cadas mereka, dan setelah kematian sang garda depan, Ian "Lemmy" Kilmister selaras dengan akhir usia dari Motörhead. Setelah kematian Lemmy pada 28 Desember 2015 membuat duka terdalam bagi para pecinta musik Motörhead.

Pengaruh besar Lemmy menggerakkan sekelompok Motörheadbangers kota Palembang, Sumatera Selatan, untuk membuat suatu penghormatan pada Motörhead dengan merilis sebuah album kompilasi bertajuk  A Tribute To Motörhead. Sebuah album yang didedikasikan untuk Motörhead ini turut menggandeng beberapa musisi, dalam mengubah ulang tiap 2 tembang Motörhead dengan kecepatan penuh dan penuh distorsi. Band-band seperti Krank, Inferno, Shekill, Trendy Reject dan Discoshit turut serta dalam kompilasi ini.

Proyek inisiatif dari Motörheadbangers Palembang ini dikerjakan secara kolektif dan gotong royong bersama-sama dan tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, melainkan suatu bentuk penghormatan semata. Proyek album kompilasi Tribute To Motörhead ini, juga turut didukung oleh Kill!, Raw Rock Art Wear, Rimauman Music, Illegal Records, Soundrusak, Destroyer, Two Fingers In The Air, Creature Inside, Rocker Serabutan dan Groovies Studio. Album kompilasi  A Tribute To Motörhead pun dicetak dengan hanya dibuat terbatas 50 kopi, dalam format kaset pita. Dan hanya bisa didapatkan dari lima band lokal Palembang Motörheadbangers yang terlibat didalam proses penggarapan album kompilasinya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner