Burger Rendang Athink “Alone At Last”

Burger Rendang Athink “Alone At Last”

Bukan hanya scene musiknya saja yang kreatif dari Bandung, bila kita berbicara tentang kota ini tak akan ada habisnya untuk dibahas, apalagi masalah kuliner. Yakin, kamu akan ngiler sepanjang jalan di kota Kembang ini. 

Bagi kamu warga Bandung atau warga pendatang coba deh datang aja ke jalan Ternate no 10. Disitu ada sebuah Volkswagen Combi merah yang terparkir didepannya, dan tepat dibelakangnya ada tempat makan yang cukup yummy.  Kamu cukup bertemu dengan pria berkepala pelontos dan bilang pesan satu burger rendang, maka dia akan membuatkannya.

Athink adalah salah satu pria berkepala pelontos itu, dia membuat sebuah ide dalam kuliner dengan memberikan rendang dalam burgernya, sehingga dinamakan burger rendang atau Burgercore. Burger rendang berawal dari ide untuk membuat suatu menu unik yang mencoba untuk menggabungkan antara cita rasa lokal dengan burger, “Jadi sebenarnya pengen cross makanan Eropa barat dan makanan khas Timur. Nah yang paling masuk sapi-sapian itu rendang, penikmatnya lumayan cocok dengan lidah orang Indonesia. Kalau burger bisa dicerna dengan mudah,” Tuturnya saat ditemui di Core Burger.

Athink tentu saja juga mengalami trial and error terlebih dahulu sebelum menemukan daging dengan bumbu rendang yang pas sekali. Kenikmatan rendang burger akan semakin terasa ketika disajikan dengan tambahan keripik kentang mustofa, bukan french fries seperti burger yang biasanya, “Bikin ini enggak gampang, pasti ada trial dan error untuk pemilihan bumbunya seperti apa, rotinya seperti apa, dagingnya seperti apa. Lalu beberapa ganti dan udah setahun jalan, kita udah menemukan yang fix seperti ini,” Ujar Athink.

Didalam roti yang empuk burger rendang berisi patty burger, keju, toping rendang, bawang bombay, sayuran segar dibandrol dengan harga Rp 20.000 per porsi. Awalnya, di tahun 2012 Athink hanya membuka stand Core Burger dari satu acara ke acara lainnya dan hanya melayani pesanan lewat telepon dan online delivery service.. Setelah melihat potensi semakin bagus dan pasarnya ada, Athink pun memutuskan membuka kedai Core Burger

Ditanya mengenai kesibukannya antara mengelola usaha burger ini dan kesiapan materi baru dari Alone At Last, Athink pun menjelaskan bahwa tidak merasa terganggu antara band dan usahanya  “Alhamdulillah enggak keganggu antara band dan usaha burger. Untuk saat ini ada beberapa pegawai yang disini, saling menutupi gituh, Misalkan saya santai saya disini, kalau ada keperluan saya keluar bisa digantiin yang kerja disini, “ paparnya. Sebagai penutup obrolon di sore itu, Athink menuturkan bahwa dia menyukai masak dan musik. karena baginya menghasilkan uang dari sesuatu yg kita suka itu, sangat nikmat sekali.

Foto : Yanyan Andryan, http://giderngiler.com, dan Istimewa 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner