Bubugiri Luncurkan Album Perdana, 'Music Everyday'

Bubugiri Luncurkan Album Perdana, 'Music Everyday'

Setelah merilis single secara unduh gratis berjudul “Copycat” pada bulan Agustus 2015 lalu, duo vokal-gitar Bubugiri kini merilis album pertamanya bertajuk “Music Everyday”. Album perdana ini merupakan salah satu mimpi terbesar mereka sejak lima tahun lalu terbentuk. Penggarapan album ini membutuhkan waktu setengah tahun dibantu oleh duo Endah N Rhesa sebagai produser eksekutif.

Dalam rilis pers yang terlampir oleh pihak Demajors Indonesia, konsep album “Music Everyday” ini terbilang ringan dan santai. Musiknya terdengar sederhana, namun jika ditilik dari komposisi dan permainan ternyata tidak semudah apa yang didengarkan. Liriknya tidak terlalu muluk, mudah didengar serta dipahami maknanya. Album ini bercerita tentang problematika yang sering ditemui pada kehidupan sehari-hari seperti kisah cinta yang lucu, pertemanan, kehidupan seorang jomblo, kerinduan pada kampung halaman, memori masa kecil, keriuhan Jakarta dan sebagainya. “Easy listening, skillful and entertaining!”, katanya.

Berisi 11 trek yang dimana delapan lagu yang menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, intro, outro dan  instrumental dengan gaya khas musik Sunda, Jawa Barat. Disinilah letak keunikan dan musikalitas Bubugiri yang tetap mengedepankan identitas budaya negeri sendiri. Bubugiri tak lupa dengan tempat asal mereka yaitu Bandung, Jawa Barat.

Tidak hanya berdua saja, Bubugiri juga menghadirkan beberapa musisi yang terlibat di dalam lagu-lagu mereka. Seperti lagu Traffic of Jakarta yang menghadirkan Billy Beatbox (beat box), Momeyz Katonohardjo (female rapper) sehingga menggambarkan dengan gamblang suasana keriuhan dan kepadatan jalanan Kota Jakarta. Lagu Kagagas menghadirkan Dani Irjayana (shaker, cajon, tamborin), dan Diki Suwarjiki yang menghias lagu tersebut dengan liukan nada suling Sunda. Endah dari Endah N Rhesa membantu sebagai vocal director di hampir semua lagu kecuali Recall, Kagagas dan Outro sedangkan Bonita dari Bonita & The Hus Band juga turut membantu untuk lagu Chaotic.

Single pertama yang dipilih untuk merayakan rilisnya albumnya Bubugiri ini adalah “Jomblo”. Single “Jomblo” bercerita tentang kesendirian. Pada umumnya jomblo dipersepsikan sebagai sebuah kenyataan yang menyedihkan. Tetapi Bubugiri sangat cerdik ‘membungkus’ cerita kesendirian ini dengan menuangkan pesan yang sungguh positif. Nuansa musik yang segar dan ceria merepresentasikan bahwa menjadi jomblo bukanlah sebuah kenyataan yang pahit, akan tetapi mengingatkan kita bahwa masih banyak hal lain yang bisa dilakukan selain bersedih hati meskipun untuk sementara waktu kita tak memiliki kekasih. Pesan yang sangat bagus untuk merubah paradigma dan persepsi skeptis terhadap seorang jomblo.

Single “Jomblo” diluncurkan pada tanggal 1 Oktober 2015 bertepatan dengan hari ulang tahun Giri, yang juga sebagai harapan bahwa ini adalah hari baik untuk merilis album “Music Everyday” dan single pertama dari album tersebut.

Bubu (vokal) dan Giri (gitar) memulai karirnya di Jakarta sebagai duo Bubugiri pada bulan Juni 2010 di beberapa café yang menyajikan live music di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Sebelum Bubu dan Giri bergabung dan membentuk duo, masing-masing dari mereka sudah memulai karir bermusik sejak beberapa tahun sebelumnya. Bubu, bersama band pop-jazz nya “Contra Indigo”, tidak pernah absen untuk tampil  di Java Jazz Festival selama lima tahun, sedangkan Giri tergabung dalam sebuah band alternative “Stonation” yang tahun 2010 lalu tampil di Java Rockin’ Land. Tentu saja sama dengan keinginan musisi lainnya, Bubugiri ingin karya mereka dapat dinikmati oleh seluruh pencinta musik. 

Foto: Demajors Indonesia Doc.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner