Buah Hati Perdana Shadowplay Lewat Album 'Hyaline'

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Shadowplay

Lebih jauh bercerita tentang albumnya, Shadowplay menuturkan jika album Hyaline ini menurut mereka menceritakan tentang kehidupan sosial di dalam perspektif setiap manusia.

Band pop asal Meda, Shadowplay, menengaskan pijakan kakinya di belantika musik tanah air, dengan merilis debut album mereka yang berjudul Hyaline, pada awal Agustus lalu. Menariknya, pemberian judul album tersebut juga sejalan dengan ‘peluru’ terbaru mereka, lewat single berjudul sama dengan albumnya, “Hyaline”. Perilisan single ini disinyalir dilepas untuk memperkenalkan ‘buah hati’ perdananya tersebut, dimana secara isian musik, bisa dibilang dapat mewakili garis besar lagu dalam album Hyaline.

Lebih jauh bercerita tentang albumnya, dilansir dari rilisan pers yang DCDC terima, album Hyaline ini menurut mereka menceritakan tentang kehidupan sosial di dalam perspektif setiap manusia. Hal tersebut kemudian melatar belakangi Valdi Fahrizi (vokal & gitar), Michelle Fibrinia (vokal & kibor/piano), Muhammad Agung (bas) dan Anggi Rizky (drum), untuk kemudian menerjemahkannya dalam bentuk lagu.

Mengaku mendapat pengaruh dari band-band semisal Camera Obscura, She & Him dan Acid House King, Shadowplay kemudian menyerap hal-hal estetis dari karya idolanya tersebut, hingga kemudian menghasilkan output menarik secara esensi dan estetika karya yang mereka punya. Sebuah pola kreasi seru yang dihasilkan dari hasil tumpahan kolaborasi dan chemistry yang melekat pada setiap personil dari Shadowplay.

Secara produksi, album Hyaline ini melibatkan nama Broken Strings Studio, sebagai tempat untuk ‘memasak’ keseluruhan materi dalam album ini, hingga akhirnya menjadi sebuah karya yang bisa kita simak. Penasaran seperti apa debut album dari Shadowplay ini? simak lagu-lagunya melalui tautan di bawah ini.