BLEU HOUSE Hadirkan Kisah Perempuan Superior dan Disco 70an di lagu “Dramatic”

BLEU HOUSE Hadirkan Kisah Perempuan Superior dan Disco 70an di lagu “Dramatic”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers BLEU HOUSE

Lagu “Dramatic” mengetengahkan sisi perempuan dari kisah hubungan yang diceritakan di lagu “Waste My Time”. Tema tersebut pula yang meyakinkan Mamoy untuk memasukkan unsur disco dan Motown ala 70-an di lagu ini

Berdiri sejak tahun 2017 lalu, BLEU HOUSE digawangi oleh Mamoy Frengers, Wildan Yuflih, and Silfitha. Lebih kurang satu tahun berselang, Bleu House kemudian merilis sebuah single berjudul “Waste My Time”, dan pada awal tahun 2019 band ini kemudian me-rebranding dengan format baru yang digawangi oleh Mamoy (vokal &gitar), Silfitha (kibor & vokal), Ratih (kibor), serta dua orang pemain tambahan, Dirga (drum), dan Rifky (bas, squencer). Melanjutkan perjalanan bermusiknya mereka kembali dengan melahirkan karya baru. Kali ini lagu berjudul “Dramatic” mereka daulat sebagai single barunya.

Lagu ini diakui oleh mereka menjadi sequel dari single sebelumnya, “Waste My Time”, di mana lagu ini menampilkan identitas terkini dari Mamoy, Silfitha, dan Ratih, sekaligus penanda akan dirilisnya album penuh mereka dalam waktu dekat.  Dengan menyuguhkan interpretasi suasana disco 70an, mereka mengajak pendengar berdansa lewat single barunya tersebut.

Selain itu, hal menarik lainnya dari lagu ini juga terdapat pada penulisannya, di mana menurut Silfitha lagu ini mengetengahkan sisi perempuan dari kisah hubungan yang diceritakan di lagu “Waste My Time”. “Setiap relationship pasti punya dua sisi cerita. Di lagu ini, kami memposisikan ‘Dramatic’ sebagai sisi perempuan yang superior, tajam, dan tangguh, sedangkan ‘Waste My time’ justru yang lebih cengeng dan sentimentil,” tuturnya.

Tema tersebut pula yang semakin meyakinkan Mamoy untuk semakin memasukkan unsur disco dan Motown ala 70-an di lagu ini, di mana dia menuturkan jika ada nuansa yang tidak selalu bisa dijelaskan dengan kata-kata, namun sangat khas, ketika membahas cerita dari sisi perempuan dalam sebuah relationship. “Menurutku, itu sama dengan gaya musik tahun 70-an yang iconic dan berkarakter. Ini adalah BLEU HOUSE sekarang,” ungkap Mamoy.

Sejak awal kehadirannya di kancah musik, BLEU HOUSE memang banyak terpengaruh dari musik ‘big pop’ tahun 60-70an, yang kemudian dikombinasikan dengan unsur psychedelic hingga groove masa kini. Estetika ini terus terpancar hingga single “Fall in Love” (2020) lalu. Bahkan BLEU HOUSE sempat mendaur ulang secara resmi lagu “I’m Coming Out” milik penyanyi asal Amerika Serikat, Diana Ross. Seperti apa single baru dari BLEU HOUSE? Simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Bola Kristal dan Vibrasi Positif Tertuang di Single Baru Madukina

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner