Atlesta Rayakan Perasaan Manusia Lewat Single “Celebrate This Feeling”

Atlesta Rayakan Perasaan Manusia Lewat Single “Celebrate This Feeling”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Atlesta

“Bahagia-sedih, senang-susah, dan everything in between. Dalam hidup, hal-hal di atas yang membuat harmoni dan membentuk diri masing-masing kita,” ujar Atlesta menjelaskan lagunya.

Fifan Christa, sosok tunggal di balik nama Atlesta ini tidak main-main dengan karyanya. Tidak hanya berfokus pada balutan musiknya saja, tapi dia juga merancang sedemikian rupa benang merah yang membungkus cerita dalam lagunya. Satu hal yang kemudian dia aplikasikan dalam satu sosok yang dia reka bernama Gustav Saga, yang merupakan sebuah grand project yang dirancang me-rebranding Atlesta melalui alter-ego bernama Gustav. Gustav sendiri digambarkan sebagai sebuah sosok yang lebih dewasa dan “matang” dibandingkan citra nakal & badboy yang selama ini diidentikan dengan Atlesta.

“Konsepnya adalah sebuah kesatuan. Jadi ada 7 lagu. Nah, setiap 4- 6 Minggu sekali, saya akan merilis satu persatu lagu tersebut. Tidak hanya merilis lagu, saya juga akan merilis sebuah commentary yang mendampingi single-single tersebut,” tutur Fifan. Ditambahkan pula olehnya jika tujuh lagu ini tidak langsung diwujudkan dalam 1 rilisan penuh berupa album, tetapi membentuk sebuah cerita tentang sosok Gustav, atau Fifan menyebutnya, Saga.

Setelah merilis single “Ruby” sebagai menu pembuka Gustav Saga di bulan Oktober kemarin, Atlesta melepas chapter kedua saga ini yang berjudul “Celebrate This Feeling”. Single terbaru dari solois asal Malang ini sudah bisa dinikmati di berbagai gerai digital mulai tanggal 15 November 2019 kemarin.

Lebih jauh bercerita tentang lagunya, Fifan menuturkan jika “Celebrate This Feeling” adalah tentang perayaan tentang perasaan manusia. “Bahagia-sedih, senang-susah, dan everything in between. Dalam hidup, hal-hal di atas yang membuat harmoni dan membentuk diri masing-masing kita,” tuturnya.

“Kita mungkin akan berharap kalau hidup ini isinya bahagia saja. Baik-baik saja. Tetapi di sisi lain, hal-hal buruk; kesedihan, duka, sendu, juga ternyata membentuk siapa diri kita. Hidup adalah tentang merayakan hal-hal tersebut, meresponsnya dengan cara masing-masing, dan terus menerus belajar setelahnya,” lanjut pria yang telah menelurkan 3 studio album ini.

Secara musik, lagu dengan nuansa synth-pop yang kental ini direkam, di-mixing, dan di-mastering sendiri oleh Fifan. Sedangkan untuk urusan visual, Fifan berkolaborasi dengan Doni Dimas dan Tera Hariestyo. Ditemui di kamarnya yang saat ini juga berfungsi sebagai studio, ia mengaku memang sedang bersemangat untuk menggarap materi-materi anyar. “Kayaknya ini memang salah satu masa paling produktif bagi saya pribadi,” tuturnya.

BACA JUGA - Jevin Julian Menjembatani Albumnya Dengan Merilis “Di Bawah Langit Oranye”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner