Apalagi yang Disajikan Nicfit, Si 'Generasi Lalu yang Masih Berlagak Ugal-ugalan'?

Apalagi yang Disajikan Nicfit, Si 'Generasi Lalu yang Masih Berlagak Ugal-ugalan'?

Untuk para penikmat musik noise, nama Nicfit pasti masuk dalam jajaran band yang didengar bahkan sejak era '90an. Belum bosan dengan kebisingan, kumpulan lelaki ini kembali luncurkan materi baru di akhir Oktober lalu.

Unit 'berisik' ini kembali bikin gaduh. Kita bisa bilang mereka sebagai veteran musik noise-rock, khususnya di kota Bandung. Mereka adalah Nicfit, gerombolan lelaki yang belum bosan (dan semoga tidak akan pernah bosan) untuk merancang kebisingan. Kini, mereka hadir dengan karya terbaru, sebuah album pendek yang dirilis pada 25 Oktober 2019 lalu berjudul Burn The Books Kill The Priest.

Dipaparkan oleh Nicfit, album pendek ini merupakan kumpulan materi-materi lama yang diproduksi ulang. Namun, di sini mereka memproduksinya tanpa vokal dan bas. "Karena ini adalah ketidakberaturan yang teratur dan kami tidak mau mendikte orang dengan provokasi kata-kata," begitu kata Nicfit. Bebas saja, toh kita memang mengenal Nicfit sebagai pembuat onar urusan frekuensi yang cukup bikin dahi mengernyit.


Foto didapatkan dari akun Instagram @rottentanx

Dalam cerita yang sedikitnya diutarakan Nicfit, mereka seolah "menihilkan" banyak hal, termasuk juga karya ini. "Burn The Books Kill The Priest bukanlah sebuah komposisi dengan cita rasa baru. Tidak segila dan seliar namanya yang seketika mulai membakar anda hingga hangus tak teridentifikasi mata. Ini bukanlah sebuah falsafah baru yang anda pikir dapat anda contoh dari sekumpulan orang dari generasi yang lalu, yang masih berlagak ugal-ugalan. Bukan juga sebuah karya yang mungkin bisa diharapkan sebagai suatu gebrakan dalam kemajemukan kultur anti-kemapanan."

Lalu, apa Burn The Books Kill The Priest? "Ini hanyalah sebuah manifestasi di mana ideologimu seharusnya sudah hancur dimakan waktu dan para penyiar kebajikan telah terbunuh oleh omong kosong mereka sendiri."

Album pendek ini dirilis di bawah bendera Rottentanx Records yang sekaligus menjadi produser, diluncurkan tepat di hari pelaksanaan Cassette Store Day Chapter Bandung. Ada beberapa nama yang digandeng Nicfit untuk urusan produksi, seperti Fachrur Riaz Hasbullah sebagai sosok di balik proses mixing-mastering, Djarwo Edhie Waloejo sebagai artworker dan Yudo Baskoro sebagai pihak yang membuat layout untuk cover.

Burn The Books Kill The Priest tidak dirilis secara digital. Cara oldskool dipilih untuk mendistribusikan karya terbaru mereka, dicetak dalam format fisik berbentuk cakram padat dalam jumlah yang terbatas. Bagi yang ingin mendapatkan album ini, silakan kunjungi akun Instagram @nicfit_noise atau @rottentanx untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by NICFIT (@nicfit_noise) on

BACA JUGA - Nicfit Segera Rilis "Arus Balik"; Makin Dewasa Makin Brengsek!

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner