Apa Itu Delusi Exsistensi?Temukan Jawabannya di Single Terbaru Dromme

Apa Itu Delusi Exsistensi?Temukan Jawabannya di Single Terbaru Dromme

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Dromme

Secara nuansa, di awal lagu "Cotard" milik Dromme ini terasa sekali suasana mistis yang dihasilkan oleh suara gemericik air, yang diikuti oleh lirih suara denting-denting bilah gamelan pada olahan aransemen musiknya.

Setelah sebelumnya sempat merilis single berjudul “Kabut Rasa” dan “Take Me”, band asal Bali, Dromme kembali memperkenalkan karya terbarunya yang berjudul “Cotard”. Menurut rilisan pers yang DCDC terima, single “Cotard” ini berawal dari keinginan mereka untuk membuat lagu tentang rasa sakit, seperti salah satunya Altschmerz, sakit yang dikubur dan meninggalkan sakit yang baru.

Selain itu, diakui mereka jika pembuatan lagu ini dimulai dari perbincangan Jey (Synt) pada bulan Desember 2018 lalu di home studio miliknya bersama Rika (vokal), yang kemudian melahirkan simpul-simpul nada yang menjadi sebuah lagu utuh, setelah sebelumnya ada beberapa sketch yang dihasilkan untuk digarap lebih lanjut, dari yang awalnya cuma satu bar kemudian dikembangkan lagi menjadi beberapa bar.

Secara nuansa, di awal lagu ini terasa sekali suasana mistis yang dihasilkan oleh suara gemericik air yang diikuti oleh lirih suara denting-denting bilah gamelan, hingga kemudian tiupan sangkakala (terompet kerang) menjembatani alunan instrumen dengan gumaman vokal dari Rika.

Sedangkan tentang arti dari judul “Cotard” sendiri, jika dicari arti katanya menurut mereka melalui rilisan pers nya, adalah keadaan dimana seseorang menganggap dirinya telah mati, hingga menjadi sebuah bentuk delusi yang extreme, atau bentuk penolakan atas exsistensi, sebagai salah satu bentuk sakit. Berawal dari pertanyaan-pertanyaan atas esensi dan exsistensi, hingga sampai dititik belum ada jawaban, bahkan existensi yang nyata seperti sekumpulan dimensi yang berbeda. Ketakutan-ketakutan kita akan rasa sakit, membuat seseorang merasakan hal-hal traumatik.

Lewat lagunya, Dromme berusaha menghidupkan penampilan musikal mereka saat live dengan teatrikal gesture mereka yang khas. Dromme yang dibentuk pada pertengahan tahun 2016 ini masih digawangi oleh Jey pada Synthyser & Programer, Yuniorika pada vokal dan Kharisma mengisi divisi bass. Simak lagu “Cotard” melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - "Infatuated", Sebuah Lagu Manis Dengan Balutan Musik Sadis A la Kazzmir

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner