Ambiguitas yang Terlukis dalam Single Datang Bulan

Ambiguitas yang Terlukis dalam Single Datang Bulan

Lagu "Datang Bulan" menjadi padanan kata yang terdengar familiar, catchy, dan sejalan dengan konsep "pop gemes" dari Olski.

Genre musik pop pada perkembangannya mengalami ragam sub genre, dari mulai era british invasion, sampai era pop jazz, pop rock, ataupun pop punk. Namun, bagaimana dengan "pop gemes"?

Sebuah kolektif musik asal Jogja yang terbentuk pada 2013 ini menerjemahkannya lewat single kedua mereka, yang berjudul “Datang Bulan”. Band akustik asal Yogyakarta bernama Olski muncul dan diperkuat oleh Febrina Claudya (Vocal, Kazoo), Dicki Mahardika (Gitar, Gitalele, Ukulele), Shohih Febriansyah (Toy Keyboard, Glockenspiel, Pianika), Atika Adenia (Perkusi, Drum). Mereka sudah cukup sering mengisi di gigs-gigs sekolah, kampus dan komunitas di Yogyakarta, dan mendapat respon yang cukup positif dari para penonton dan juga penikmat karyanya.

Untuk karyanya sendiri, Olski sebelumnya sudah merilis beberapa single, yaitu "Titik Dua dan Bintang" pada 2014, "Colors" pada 2015, "Tunggu" pada 2017, dan saat ini sedang mempersiapkan untuk album pertamanya yang dirilis di akhir 2017, dan single "Datang Bulan" ini dirilis untuk menjembatani album pertama Olski tersebut.  

Berbeda dengan single pertamanya yang berjudul "Tunggu", yang rilis awal tahun 2017 lalu. Secara musik, single "Datang Bulan" ini terdengar lebih ngepop, yang dalam istilah Olski berjuluk "pop gemes" itu tadi, dibanding single pertamanya.

Pemilihan judul “Datang Bulan” agaknya memancing ambigu, karena istilah itu identik dengan dengan siklus bulanan yang sering dihadapi kaum wanita. Namun, rupanya lagu ini bukan bercerita tentang itu, karena menurut penuturan mereka inti dari lagu ini adalah menunggu (datangnya) bulan, tapi karena pada saat menentukan judul mereka sempet bingung, akhirnya mereka mengambil judul “Datang Bulan” tadi. Secara padanan kata juga terdengar familiar dan catchy. Jadi mereka pikir judul itu cocok untuk mereka pakai.

BACA JUGA - Menuturkan Cerita Mimpi di dalam Hutan Hujan

Secara tema lirik, lagu “Datang Bulan” ini bercerita tentang sepasang kekasih yang sedang terpisahkan oleh jarak, berdua menikmati malam, seakan tak ingin malam cepat berlalu. Secara komposisi musik lagu ini banyak menggunakan instrumen tambahan seperti Kazoo, Ukulele dan juga dibantu oleh banyak musisi, yaitu Faizal Aditya pada Bass,  Fairuz inas pada Flute, Stephanie Putri pada Cello, dan Billy Dinata pada Piano.

“Penulisan lagu ini terinspirasi waktu zaman masih pacaran, dan saat itu sedang jauh-jauhan sama pacar, terus pengen bikin lagu, karena pas LDR, baru bener bener bisa ngobrol sama pacar waktu malam hari, soalnya siang hari kita sibuk sendiri sendiri” kata Shohih. Shohih sendiri awalnya saat menulis lagu ini sempat menemukan kebingungan. “waktu presentasi sama teman-teman, cuma baru dapet bait pertama, lalu waktu itu ngobrol sama Dicki, dan akhirnya sempat dilanjutkan, dan diselesaikan bareng-bareng” imbuhnya.

Sesi rekaman single “Datang Bulan” ini direkam bersama-sama dengan lagu-lagu lain di album In The Wood, di Studio Interest. Mixing Mastering ditangani oleh Billy Dinata. Lagu ini juga bisa dinikmati melalui kanal-kanal digital, dan juga di album Olski yang berjudul In The Wood, yang sudah bisa dipesan melalui akun instagram @olskitty.

Foto diambil dari rilisan pers Olski.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner