“Amaranta”, Sebuah Pesan dari Alam Raya Lewat Frekuensi Suara

“Amaranta”, Sebuah Pesan dari Alam Raya Lewat Frekuensi Suara

Foto milik Maladialum, diambil dari rilisan pers.


Lagu ini dianggap sebagai gerbang menuju penantian panjang album ke dua Maladialum yang berjudul Sentuhan Jiwa dalam Aplikasi.

Maladialum, sebuah proyek musik yang digagas oleh Briegel Bagenda pada tahun 2014 akhirnya meluncurkan lagu terbaru mereka berjudul “Amaranta”. Mereka menuturkan jika judul "Amaranta" diangkat dari sebuah bunga yang bernama latin 'Amaranthus' atau yang banyak dikenal dengan Amaranth, Amarantha. Banyak mitos mengangkat nama bunga ini sebagai bunga yang tak pernah layu atau bunga yang tak termakan usia.

Single “Amaranta" resmi diluncurkan Maladialum pada 1 Agustus 2018 kemarin, meskipun sebenarnya lagu ini sudah direkam pada tanggal 22 September 2017 lalu. Lagu “Amaranta” dapat didengar di berbagai platform musik online dan pada tautan halaman sosial media mereka. Zulkifly, pemain musik etnik di Maladialum menuturkan jika sampai saat ini mereka mendistribusikan single tersebut ke 34 digital store seluruh dunia. Lebih jauh, dia juga menuturkan tentang rencana album ke dua mereka yang akan dirilis fisik dengan 12 materi lagu baru.

Di kalangan "keluarga", begitulah Maladialum menyebut fans mereka, lagu ini dianggap sebagai gerbang menuju penantian panjang album ke dua Maladialum yang berjudul Sentuhan Jiwa dalam Aplikasi, sekaligus sebagai penghibur hati para personil mereka yang sudah hampir beberapa bulan rehat dari konser tahunan yang sering diadakan Maladialum karena terhalang oleh proses rekaman.

Untuk komposisi musiknya sendiri, lagu “Amaranta” banyak menyadur unsur-unsur Dayak Kalimantan, mengingat Radit Silent (Basis) dan Briegel sang vokalis pernah mendaki ke puncak gunung Meratus di Kalimantan. Musik ini juga dihiasi dengan suara dari instrumen-instrumen tradisional yang dihiasi dengan brass dan strings. Berita baiknya lagi, mereka tidak hanya merilis lagu “Amaranta”, tapi juga sedang dalam tahap editing video musik untuk lagu Amaranta ini sendiri, yang rencananya akan mulai diunggah bulan September atau Oktober.

Dengan memilih genre world music sebagai identitas karyanya, sampai saat ini mereka telah merilis satu album yang berjudul Alam Raya Dalam Harmoni, serta single untuk soundtrack Ekspedisi Timur Nusantara, yang ditulis Briegel dengan judul "Samudera", serta lagu “Suara Bumi”, yang merupakan satu-satunya lagu yang dibuatkan video musiknya. Di luar itu, setiap tahun Maladialum selalu membuat setidaknya satu konser untuk menandakan eksistensi mereka dalam bermusik, dan misi mereka untuk menyuarakan pesan alam raya melalui frekuensi suara.

BACA JUGA - Torpedoest Sajikan Pertarungan dan Liarnya Akal Lewat Suguhan Video Musik

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner