Album Kedua Munthe ‘The Fragment’, Menjadi Bukti Bagaimana Kekuatan Cinta

Album Kedua Munthe ‘The Fragment’, Menjadi Bukti Bagaimana Kekuatan Cinta

Sumber foto : Diambil dari instagram Munthe @muntheboyd

Berbeda dengan album ataupun karya-karya sebelumnya, untuk album ini Munthe lebih menekankan makna cinta yang dijejalkan ke setiap langkah proses kreatifnya

Luasnya ruang-ruang ekspresif, disertai segala support system yang ada di lingkungan para pelaku seni ini, menjadikan Kota Bandung sebagai tempat yang ideal untuk menasbihkan karya-karya baru bagi siapapun yang bergelut di dunia musik. Demikian pula bagi seorang penulis lagu sekaligus penyanyi solo asal Kota Kembang Bandung ini, Munthe kembali mencatatkan karya terbarunya berupa album penuh yang baru saja dirilis pada pertengahan tahun ini.

Proses perjalanan panjang seorang Munthe akhirnya kini membuka halaman baru dengan melepas album kedua yang diberi tajuk The Fragment, setelah lumayan senggang pasca debut album The Sun has Sunset rilis satu dekade lalu, dan berselang lima tahun setelahnya dengan merilis beberapa lagu yang diusung sebagai single mulai dari “Life Is Beautiful”, “Freefall”, “Home”, “Moonshine”, “Sederhana”, “A Day”.

Album ini juga sekaligus menjadi ‘penegas’ dari seorang Munthe yang bekerja keras dan berdedikasi penuh untuk memenuhi hasrat bermusiknya selama bertahun-tahun. Bagi Munthe, The Fragment menjadi bukti bagaimana kekuatan cinta, dan sifat abadi dari cinta yang tulus dan tidak bersyarat. Seluruh elemen itu ia gubah dan diwujudkan menjadi karya musik yang artistic, menggerakkan, intim, sekaligus indah. 

“Ini adalah pernyataan tentang hasrat dan tekad saya, dan kesediaan saya untuk bekerja keras menciptakan sesuatu (karya) yang benar-benar istimewa,” ujar Munthe.

Dan sekarang, akhirnya dunia mendengar hasil kerja keras dan dedikasi Munthe dalam bermusik. Khalayak pendengar luas dapat ikut serta merasakan vibrasi menawan dari album The Fragment, sekaligus memaknai lebih dalam kompleksitas dari visi seorang Munthe.

Setiap lagu yang ada di album The Fragment adalah kepingan-kepingan karya cinta yang dibuat dengan seksama, dikerjakan secara serius dan menempatkan perhatian lebih terhadap detail. Rangkaian syair yang terpatri pada barisan liriknya menyentuh hati dan terasa otentik, meraba tema tentang kehilangan, relung kerinduan yang menggulung, bagai salam perpisahan dan kegembiraan dari awal yang sepenuhnya baru.

Berbeda dengan album ataupun karya-karya sebelumnya, untuk album ini Munthe lebih menekankan makna cinta yang dijejalkan ke setiap langkah proses kreatifnya. Hal itu ia gambarkan dari mulai nada pertama nyanyian pembuka di lagu “Life is Beautiful” yang segar, hingga bagian fadeout di lagu “Engkau” yang menghilang secara perlahan seperti tirai penutup. Munthe juga menyampaikan bahwa album keduanya ini adalah sebuah karya seni yang mencerminkan komitmennya yang tak tergoyahkan pada keahliannya.

Selain itu, Munthe juga menuturkan bahwa album The Fragment juga akan menjadi pengingat bagi siapa saja yang bergelut menuangkan hati dan jiwanya ke dalam suatu proyek kreatif, segala bentuk kerja keras dan ketekunan akan terbayarkan dengan cara-cara terindah yang bisa dibayangkan.

Sebagai langkah awal untuk memperkenalkan album keduanya ini, Munthe telah menggelar sebuah intimate showcase sebagai wujud perayaan cinta, musik, dan kegembiraan yang datang dari proses menciptakan sesuatu yang adiwarna. Showcase yang telah berlangsung pada 26 Mei ini, didukung oleh beberapa pihak seperti kolaborator dan rakan sejawat yang ikut dilibatkan. Album kedua dari Munthe The Fragment bisa disimak melalui tautan dibawah ini.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner