Ajak Pendengar Menghargai Aspek Keinderaan, Mata Ketiga Lahirkan “Pancaindra”

Ajak Pendengar Menghargai Aspek Keinderaan, Mata Ketiga Lahirkan “Pancaindra”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Mata Ketiga

Melalui single “Pancaindra”, Mata ketiga mengajak manusia untuk mengapresiasi dan menghargai aspek keinderaan yang selalu tak lepas dari kehidupan kita setiap hari, baik kepada Tuhan, manusia dan alam

Tahun 2019 menjadi tahun yang menjadi catatan tersendiri bagi kolektif musik Mata Ketiga, di mana pada tahun tersebut mereka menemukan wadah kreasi mereka lewat band ini. Grup yang secara estetika dan esensi karyanya cukup erat dengan kata “spiritual” ini kemudian melahirkan beberapa karya yang menarik untuk disimak, dari mulai debut single mereka  “Ilusi Dan Batas Waktu”, hingga kini, dalam episode lanjutan mereka bermusik, Mata Ketiga kembali melahirkan single baru berjudul “Pancaindra”. Sebuah lagu yang cukup ‘dalam’ ketika dimaknai dan dikaji lebih jauh oleh pendengarnya.

Melalui single “Pancaindra”, Mata ketiga mengajak manusia untuk mengapresiasi dan menghargai aspek keinderaan dalam Hubungan antar manusia, di mana seperti kita tahu jika Pancaindera merupakan lima indra manusia, yaitu indra penglihatan, penciuman, pedengaran, perasa, dan peraba yang selalu tak lepas dari kehidupan kita setiap hari, baik kepada Tuhan, Manusia dan alam. Hal tersebut kemudian menjadi inspirasi bagi Mata Ketiga dengan harapan melalui lagu ini, indra dan kepekaan kita sama-sama terbuka akan adanya keberagaman.

Secara konsep lagu, pada single kedua ini Mata Ketiga menghadirkan warna yang berbeda dari single sebelumnya, dengan hadirnya suasana Rock, Jazz, Etnik serta alunan vokal Gerong dan Sinden, sebagai pelengkap pesan secara musikal. Namun, Mata ketiga Kembali membebaskan para pendengarnya untuk menginterpretasikan genre atau warna musik dari Mata Ketiga ini.

Band asal Jakarta yang beranggotakan Erik Sungkawa, Hanifa Shabrina, Hata Arysatya, Jaeko, Rayhan Syarif, Ronie Udara, dan Shadu Rasjidi ini, menyiapkan segala materi lagu-lagunya melalui rumah masing-masing personil, mengingat kondisi para personilnya yang masih berada diberbagai kota, dan juga adanya kondisi pandemi, namun bukan menjadi hambatan untuk melahirkan karya-karya yang nantinya akan menjadi sebuah album.

BACA JUGA - Tentang Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Disajikan Mi’un di Single “Monolog”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner