Adrian Yunan Tampil di Paris Awal Desember Ini

Adrian Yunan Tampil di Paris Awal Desember Ini

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Adrian Yunan, hasil karya foto dari Shindu Alpito

Adrian Yunan : "Walau penglihatan gue diambil, tetapi rahmat Tuhan tidak diambil. Untuk para difabel harus tetap bersyukur, agar pikiran jadi positif. Tetap jalani kehidupan, meningkatkan kualitas hidup seperti orang normal lain”.

Salah satu band dengan pencapaian lirik dan musik terbaik di negeri mungkin bisa ditujukan pada Efek Rumah Kaca, dimana lagu-lagu yang disajikan band ini mampu menggetarkan hati dan perasaan banyak pendengar. Tiga buah album yang mereka rilis jadi bukti sahnya band ini punya amunisi yang berbahaya, termasuk dengan apa yang mereka eksplor di album Sinestesia. Keberhasilan dan pencapaian estetik album ini rasanya tidak bisa lepas dari satu nama, yang menjadi inspirasi pembuatan album ini. Adrian Yunan.

Adrian yang merupakan bassis band Efek Rumah Kaca ini menjadi center point dalam penggarapan album tersebut, dimana nama Sinestesia sendiri terinspirasi dari cara Adrian mengungkapkan sesuatu yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lainnya, hingga hal ini membuahkan lagu-lagu dengan fragmen yang disatukan dengan warna-warna tertentu, dan akhirnya dijadikan judul-judul lagu dalam album tersebut.

Namun selepas album Sinestesia, Adrian rupanya lebih memilih tampil solo, setelah seringnya dia absen di panggung-panggung yang melibatkan Efek Rumah Kaca dalam sebuah gelaran. Kesehatannya yang terus memburuk karena serangan virus toksoplasma tersebut menjadi alasan utama Adrian sering absen di panggung Efek Rumah Kaca.  

Menyandang sebagai musisi-difabel, tidak membuat Adrian Yunan menjadi nir-prestasi dengan pencapaian karir bermusiknya. Hal ini terbukti saat dirinya dipastikan berangkat ke Paris, Perancis untuk tampil dalam acara UNESCO/Emir Jaber Al Ahmad Al Jaber Al Sabah Prize for Digital Empowerment of Persons with Disabilities.

Sebagai informasi, acara ini adalah ajang penghargaan tingkat dunia untuk para penyandang disabilitas, yang punya peranan penting dalam pemberdayaan kehidupan di bidang teknologi dan komunikasi informasi yang terkait dengan aspek sosial. Penghargaan ini telah berlangsung sejak 2002 dan didukung penuh oleh pemerintah Kuwait. Nama penghargaan sendiri diambil dari Emir Kuwait (1977-2006).

Tentang berita gembira tersebut, Adrian menuturkan jika hal itu merupakan impact yang besar untuk dia, dimana hal itu membuatnya jadi tambah percaya diri dan tambah semangat. Dia juga menuturkan jika dua hal yang sangat penting dari acara itu adalah tampil bermusik dan wawancara, dimana dalam setiap wawancara yang dia lakukan, dia bisa menyampaikan pengalaman sebagai penyandang disabilitas di Indonesia. “Sejujurnya, di Indonesia para penyandang disabilitas masih belum mendapat perhatian yang baik,” ungkap Adrian.

Adrian bertolak dari Indonesia pada 2 Desember 2018, dan akan tampil tanggal 3 Desember di Paris, dengan format trio bersama gitaris Reza Ryan dan multi-instrumentalist Roy Haris Chandra. Rencananya, Adrian akan membawakan tiga lagu, yaitu “Mainan,” “Lari” dan “Ruang yang Sama.” Ketiga lagu itu diambil dari album debut “Sintas” (2017).

Menariknya, untuk memperkenalkan identitas Indonesia, Adrian mengaransemen ulang lagu “Mainan” dan “Lari” dengan melibatkan instrument tradisional, yaitu seruling Sunda, karinding, rebana Aceh dan angklung. Selain Adrian dari Indonesia, terdapat musisi dari lima negara lain yang berpartisipasi dalam acara ini, yaitu dari Singapura, Jepang, Mauritius, Perancis dan Swiss.

“Untuk teman-teman sesama difabel, gue dahulu enggak terbayang bisa sejauh ini. Ternyata, walau penglihatan gue diambil, tetapi rahmat Tuhan tidak diambil. Untuk para difabel harus tetap bersyukur. Kalau kita bersyukur, pikiran jadi positif. Tetap jalani kehidupan, meningkatkan kualitas hidup seperti orang normal lain”, kata Adrian tentang kesempatan ini.

BACA JUGA - Endro Trilaksono Sajikan Video Klip yang Mengiris Hati dan Perasaan

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner