‘Sounds Cute Might Delete Later’ Vol 1 & Vol 2 : Hiburan Sejenak Dari Sun Eater

‘Sounds Cute Might Delete Later’ Vol 1 & Vol 2 : Hiburan Sejenak Dari Sun Eater

Tentang Hari Yang Baik Untuk Berbohong dan Ambisi Ikan Kecil

Kesuksesan meramu lagu “Rumah ke Rumah” membuat Hindia dan Rayhan Noor melanjutkan kerja sama proyek musik mereka bersama-sama. Keduanya yang tergabung dalam sebuah super grup yang sama, sampai urusan kerjaan komersil dilahap kedua musisi ini, juga bersama. Tercatat pula, keduanya didapuk sebagai duo A&R dalam label Sun Eater. Singkatnya, Hindia dan Rayhan Noor memutuskan untuk menyempurnakan lagu yang terpendam dalam gudang arsip mereka dan merilisnya dalam kompilasi ini.

Cerita Alddrian Risjad berbeda lagi, baginya tahun 2021 dianggap sebagai tonggak pencapaian dalam kehidupannya. Setelah merilis EP perdananya, Interrobang pada hari di mana ia wisuda tahun 2020, musisi yang akrab disapa Aldi ini mulai menjejaki karir dunia kerja di luar musik selama pandemi. “Samudra, Samudra” berkisah tentang melankoli seekor ikan kecil yang ambisius ingin menaklukan samudra, tapi tak sadar sepanjang hidupnya ia sudah berenang di lautan.

Lagu tersebut diolah dalam kemasan minimalis oleh Aldrian Risjad yang dibantu Rayhan Noor dalam proses rekamannya. Cerita dibalik lagunya, tentang sikap manusia yang terkadang terbuai dengan ambisi mencari makna kebahagiaan, sementara kebahagiaan itu sebenarnya telah hadir dalam hal-hal yang tidak terduga dan biasanya tidak dipedulikan.

Pada rilisan edisi akhir bulan September atau Sounds Cute Might Delete Later Vol. 2 yang dirilis 24 Agustus 2021, memuat sekitar tiga buah lagu yang terdiri dari;  “Esok Siapa Tahu” dari Agatha Pricilla, “Ali” dari .Feast, serta “Luruh” dari Seda.

Dimulai dari pandangan nihilistik Seda, keraguan seorang Agatha Pricilla, dan perkenalan dengan Ali oleh.Feast.

Cukup produktif sebagai bassis Lomba Sihir, Dunia, Glaskaca, serta kesehariannya sebagai produser musik, Wisnu Ikhsantama masih memiliki ruang bermain lain dalam eksplorasi musiknya. Dipunggawai oleh Hendro Prasetyo (Esoteric Revelation), Anak Agung Gde (Makhlvk, ex-Deadsquad, ex-Killing Me Inside), Raga Maharasta (Undelayed), Michy Ibrahim (House You Live In) dan Tama sendiri. Sesuai namanya Seda yang memiliki makna kematian dalam bahasa jawa krama ini mengusung heavy music yang memiliki unsur dan nuansa ‘gelap’ yang dimanifestasikan ke dalam musik, tema dan lirik gelap nan nihilistik yang mereka bawakan. “Luruh”, single perkenalan dari Seda menceritakan tentang pikiran buruk manusia. Proses rekaman lagu ini juga dibantu oleh Kareem Soenharjo (Yosugi, BAP., BAPAK.) pada synthesizers & effects dan mastering dikerjakan oleh Lance Prenc dari PrencAudio di Australia.

Berikutnya, Agatha Pricilla dengan lagu “Esok Siapa Tahu” yang menjadi tembang solo perdananya dalam Bahasa Indonesia. Melanjutkan karya sebelumnya, “Colors” bersama Rayhan Noor pada tahun 2020 lalu, pengerjaan “Esok Siapa Tahu” hanya memakan waktu satu hari untuk pembuatan notasi dan liriknya. Dibantu oleh Rayhan Noor selaku produser dan Wisnu Ikhsantama pada mastering. Lagu ini tentang pengalaman Agatha Pricilla sendiri. Ia kerap kali membandingkan pencapaiannya dengan orang lain, yang berujung pada keraguan akan kemampun dan talenta yang Ia miliki.

Selanjutnya ada .Feast  dengan lagu “Ali”. Pandemi yang masih berlangsung, membuat band yang beranggotakan Baskara Putra, Fadli Fikriawan, Adnan Satyanugraha, Diki Renanda dan Ryo Bodat ini harus menunda album mereka. Keinginan awalnya cukup sederhana, mereka ingin merilis materi di luar rencana sebagai pengisi waktu kala pandemi yang akhirnya .Feast memutuskan untuk mengeluarkan lagu “Ali”.  Dibantu Wisnu Ikhsantama sebagai sound engineer dan produser, proses rekaman dilakukan dalam selama tiga minggu kendati lagu ini telah ada sejak 3-4 tahun lalu. Pandemi mungkin masih masih berlangsung namun semoga nyala semangat untuk berkarya tidak juga surut.

“Ini adalah production exercise untuk keluarga Sun Eater, mencoba menajamkan songwriting dalam keadaan seperti ini, walau susah bertemu satu sama lain. Jika disukai audiens syukur, jika tidak namanya juga latihan.” tutup Baskara. Sebuah sajian dari ruang latihan diantara celah-celah kreativitas para roster Sun Eater, kedua album mini kompilasi ini sudah bisa kalian dengarkan dalam pencarian kata; Sound Cute Might Delete Later yang bisa kalian temukan di seluruh digital streaming platform.

BACA JUGA - Lengkapi Single “Serta Mulia”, Sal Priadi Rilis Film Pendek

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner