Video Music Review : Barasuara -

Video Music Review : Barasuara - "Pikiran dan Perjalanan"

Sumber foto : Diambil dari hasil tangkapan layar video klip "Pikiran dan Perjalanan"

Dengan pola kreasi yang Barasuara sajikan dalam video klip "PIkiran dan Perjalanan", seakan mempertegas jika Barasuara akan selalu menjadi band terkonsep dan jeli menangkap detail yang menguatkan konsep tersebut.

Grup musik Pandai Besi pernah merilis sebuah video klip berjudul “Laki-Laki Pemalu”. Sebuah video klip yang bisa dibilang unik dan seperti menjadi anomali tersendiri dengan citra Pandai Besi sebagai band 'serius'. Sang vokalis, Cholil Mahmud (juga tergabung sebagai vokalis Efek Rumah Kaca) yang kadung melekat dengan citra seorang kritis lewat lagu-lagunya, seakan mau mengolok dirinya sendiri dengan bertingkah menjadi seorang balerina, lengkap dengan kostum yang dia gunakan.

Senada dengan Pandai Besi, grup musik Barasuara pun melakukan hal yang sama lewat video klipnya yang berjudul “Pikiran dan Perjalanan”. Barasuara yang dikenal dengan konsep visual khas (terutama Iga Masardi dengan pakaian batiknya) melakukan hal yang kontras dengan citranya selama ini. Dengan isian lagu yang terbilang serius, lewat serangkaian pemilihan diksi dan hal-hal filosofis dalam lagunya, kemudian menjelma sebagai sebuah band yang mempersetankan itu, untuk kemudian bersenang-senang dengan hal-hal komikal, lewat karakter dalam sebuah video game.

Memang bukan band yang pertama dengan suguhan video klip bergaya komikal seperti itu. Rocket Rockers dengan video klip “Mimpi Menjadi Sarjana” pernah melakukan ‘kegilaan’ yang sama. Namun kenapa pada akhirnya ketika Barasuara melakukan itu menjadi sesuatu yang dinilai kontras, karena mereka seakan ingin mengubah citranya selama ini dengan gaya yang humoris dan absurd.

Barasuara yang beranggotakan Iga Massardi (vokal, gitar), Asteriska (vokal), Puti Chitara (vokal), Gerald Situmorang (bas), TJ Kusuma (gitar) serta Marco Steffiano (drum) menunjukkan sisi humoris mereka yang jarang ditampilkan ke publik. Dalam video klip tersebut, keenam anggota Barasuara tampil dengan kostum dan trik masing-masing yang dikerahkan untuk melumpuhkan lawan dan menjadi yang pertama untuk mencapai finish.

Namun dibalik konsep humoris tersebut, sang gitaris, TJ Kusuma menuturkan dalam video klip ini dirinya seperti melihat isi pikiran seseorang, yang ternyata pada pikiran itu pun berlomba untuk  menjadi pemenang, supaya menggerakkan manusia untuk melakukan yang dikehendaki, dan selanjutnya akan memengaruhi perjalanan kehidupan manusia.

Dengan pola kreasi yang mereka sajikan dalam video klipnya tersebut, seakan mempertegas jika Barasuara akan selalu menjadi band terkonsep dan jeli menangkap detail yang menguatkan konsep tersebut. Untuk yang tidak bisa menangkap konsep yang ditawarkan Barasuara, mungkin akan menganggap band ini jadi sebuah angin lalu saja. Tapi untuk yang bisa menangkap konsep tersebut, akan menganggap jika Barasuara adalah sebuah band yang mampu membuat dunianya sendiri, layaknya Tolkien atau J.K Rowling misalnya.

Pertanyaannya, apakah kita mau masuk ke dunia itu atau tidak? Yang jelas, Barasuara sudah memberi kita petunjuk lewat Pikiran dan Perjalanan. Sejauh apa pikiran kita mampu menciptakan perjalanan alam bawah sadar lewat lagu-lagu dari Barasuara? Sejauh itu pula lah kita akan menemukan dunia yang dibangun oleh Barasuara tersebut.

Video klip ini seakan menjadi jawaban dari Barasuara tentang banyaknya kritik yang diarahkan pada band ini, ketika album Pikiran dan Perjalanan dinilai tidak memberikan sesuatu yang baru setelah mereka sukses membuat publik terpana dengan album perdananya, Taifun. Lewat video klip ini mereka seakan menjawab jika ide dan pola kreasi mereka belum kering, dan mereka akan terus membuat sesuatu yang baru untuk disuguhkan, baik bagi para penikmat karyanya yang kerap disapa para penunggang badai, atau pun publik pada umumnya.

BACA JUGA - Video Music Review : Kunto Aji - "Topik Semalam"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner