TwoDecadesofAggression - Men | Artikel Musik Indie

Saat itulah, sebelas orang menjadi korban. Mereka terhimpit di tengah-tengah kericuhan massa dan mulai kehabisan oksigen. Satu per satu korban berjatuhan. Semua pihak yang menyelenggarakan acara, baik panitia, Beside, maupun kawan-kawan musisi Bandung saat itu berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan beberapa kawan yang sudah terkapar lemas, tanpa tenaga. Sesegera mungkin, mereka melarikan korban-korban yang bisa mereka bantu untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat. Tetapi, ternyata memang ada hal-hal yang akhirnya tidak bisa dirubah. Ada hal-hal yang memang harus terjadi, dan malam itu sebelas orang kawan pergi mendahului kita untuk selamanya.

Pasca acara, pihak penyelenggara, Beside, dan kawan-kawan harus berhadapan dengan pihak yang berwenang, guna mencari tahu di mana letak kesalahan yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Akhirnya, beberapa nama keluar untuk bertanggung jawab dalam segi hukum, sementara Beside dan kawan-kawan dalam ranah musik bawah tanah saat itu harus menghadapi hukuman secara moral. Mereka harus menghadapi tudingan-tudingan yang dilayangkan oleh masyarakat. Hampir semua media, baik cetak maupun televisi saat itu menyiarkan berita tentang Beside. Sayangnya, berita-beritat tersebut tidak jarang menghiperbola bahkan memfitnah beberapa pihak di launching tersebut.

Hukuman tersebut harus ditelan oleh Beside dan kawan-kawan di ranah musik bawah tanah, khususnya kota Bandung. Mereka masuk ke daftar hitam dan kesulitan untuk mencari panggung, khususnya di kota kelahiran mereka. Ranah musik bawah tanah kota Bandung yang sudah sangat besar sempat mati. Acara-acara dibatalkan, baik sebelum maupun ketika acara sedang berlangsung. Suasana kelam itu terasa selama beberapa bulan ke depan setelah tragedi terjadi. Beside dan kawan-kawan dari ranah musik bawah tanah Bandung pun memutar otak untuk kembali menghidupkan ranah ini, dan menyadarkan bahwa mereka bukan "musuh" yang harus diperangi dan dikucilkan. Ini adalah kejadian yang tidak diinginkan oleh siapapun, dan ranah ini harus kembali berjalan, meski harus mulai dari merangkak kembali.

Singkat cerita, ranah ini akhirnya kembali menemukan nafasnya. Berkat solidaritas yang kuat di dalam komunitas bawah tanah, dukungan-dukungan yang datang dari segala penjuru, musik ekstrim kembali mewabah dengan bentuk dan pola yang jauh lebih baik. Tragedi ini menjadi suatu tolak ukur dan menjadi tamparan untuk banyak pihak, sehingga pada akhirnya banyak pihak yang diwajibkan untuk berintrospeksi dan merubah tata cara maupun tatanan demi pelaksanaan acara yang lebih terstruktur.

Sejak saat itu, acara demi acara diatur dengan jauh lebih baik. Pola bekerja yang lebih profesional, penyelenggaraan acara yang prosedural, hingga regulasi-regulasi dirombak ulang, demi kepentingan bersama dan keamanan dari semua pihak. Hingga akhirnya, kejadian ini mengarahkan wajah industri musik ekstrim ke sisi yang lebih cerah. Pada kenyataannya, kejadian ini memberi pekerjaan rumah untuk semua pihak yang ada di dalam komunitas, tidak hanya dari Beside itu sendiri. Tentu, banyak hikmah yang dapat diambil setelah Sabtu Kelabu harus terjadi.

Sebelas kawan yang mendahului kita bisa disebut sebagai pahlawan yang menyadarkan banyak pihak untuk membuat dan membentuk ranah yang semakin besar dan kuat ini untuk diorganisir dengan lebih baik. Untuk itu, beberapa acara diadakan secara berkala di kantung-kantung komunitas demi tetap menjaga ingatan tentang Tragedi AACC, sekaligus mendoakan kesebelas kawan ini. Kimung pun membukukan kisah ini dalam sebuah buku sejarah dengan titel Memoar Melawan Lupa. Beside pun mendedikasikan album kedua mereka untuk kesebelas kawan dalam materi-materi yang dirangkum di Eleven Heroes. Sebelas orang ini akan selalu menjadi tokoh yang berjasa dan hidup dalam hati kita semua.

For those eleven heroes, you will always be missed, forever!

Foto diambil dari screenshoot video ketika Beside tampil di Beside - Against Ourselves Launching Party 2008.