Tinjau Ulang Pemutar Musik dari Masa ke Masa

Pada 1877, fonograf adalah alat pemutar musik yang paling popular. Fonograf adalah alat pemutar musik yang dikembangan oleh Thomas Edison dari Leon Scott de Martinville pada 1857. Setelah dikembangkan oleh Edison, fonograf kemudian mulai dijual secara komersil pada 1890-1925. Pada 1887, gramofon ditemukan. Gramofon ditemukan oleh Emili Berliner dan merupakan alat pemutar musik yang menggunakan piringan untuk perekam. Setelah direvisi oleh Eldrige Johnson pada 1896, dengan menambahkan tuas penggerak supaya lebih mudah digunakan, gramofon semakin dikenal lebih luas.

Pada 1954, radio transistor mulai diperkenalkan dan segera menjadi alat pemutar musik yang sangat terkenal. Berkat kehadirannya, keberadaan piringan hitam yang mudah ditemukan pada 1970an mulai digantikan oleh kaset pita yang diperkenalkan oleh Philips pada 1963. Radio transistor sangat populer karena cenderung lebih mudah dibawa ke mana-mana daripada alat-alat pemutar musik pendahulunya.

Pada 1979, mulai muncul radio portable yang lebih handy daripada versi pendahulunya. Kelebihan lain adalah pendengar bisa mendengarkannya melalui earphone, yaitu Walkman yang diperkenalkan oleh Sony. Sejak tahun 1983 dan 1984, keberadaan radio portable yang sudah mapan, diancam keberadaannya oleh teknologi CD (Compact Disk). CD yang merupakan alat pemutar musik CD portable diperkenalkan oleh Discman.

Pada era 2000an, lagu dengan format mp3 mulai digunakan dan segera menjadi popular bagi kalangan pecinta musik. Sebagai pemutar format mp3, terdapat alat yang bernama MPMan yang merupakan spesialis pemutar musik berformat mp3. MPM dibuat oleh SaeHan Information System, perusahaan asal Korea Selatan. Sejak saat itu, mulai muncul produk Apple, yaitu iPod yang dikenal sebagai alat pemutar musik digital. Sejak saat itu, alat pemutar musik digital menguasai pasar sampai saat ini.

Saat ini, pecinta musik sudah dimanjakan dengan kemudahan yang ditawarkan era digital. Pendengar dapat langsung mendengarkan musik dari ponsel pintar pribadinya melalui aplikasi pemutar musik di dalamnya. Dinikmati sendiri atau berbagi dengan orang lain, semuanya mampu diakses langsung dengan sentuhan jari melalui fasilitas pelantar digital berbayar. Jika sebelumnya pengguna sering bermasalah dengan kapasitas penyimpanan yang tidak terlalu besar untuk menyimpan lagu, handphone maupun smartphone saat ini sudah dilengkapi dengan memory berkapasitas sangat besar. Bahkan mampu didengarkan hingga penggunanya almarhum, musik tersebut tetap akan berputar.

Disadur dari tulisan yang sudah terbit pada website : https://compusiciannews.com/Read/Dari-Masa-ke-Masa-Ini-Kilas-Balik-Perkembangan-Pemutar-Musik-4599 Penulis : Nabila Inaya

BACA JUGA - Guitar Jo, Menyihir Gitar Elektrik Menjadi Suara Banjo?

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner