Tiga Lagu Yang Mengangkat Kereta Sebagai Temanya

Tiga Lagu Yang Mengangkat Kereta Sebagai Temanya

Kereta. Salah satu jenis transportasi ini memang punya keunikan dan nilai tersendiri bagi para pecintanya. Tak terkecuali bagi para musisi yang terinspirasi untuk melahirkan karya.

Seorang musisi selalu menemukan cara untuk mendapatkan perspectif unik, untuk kemudian diaplikasikan dalam bentuk sebuah lagu, yang didasari dari pengalamannya, dan menjadi ragam tema yang mereka hasilkan. Salah satunya tema tentang kendaraan. 

Tema tentang kendaraan sendiri ada banyak, misalnya saja ada grup musik Naif, yang pernah terkenal dengan hit single “Mobil Balap”, ataupun misalnya grup musik The Brandals, yang menangkap ‘aksen’ dalam sebuah kendaraan, dan memasukan nilai estetisnya dalam lagu “100km/jam”. Dari sekian banyak musisi atau grup band yang melahirkan karya yang didasari tema tentang kendaraan, setidaknya ada dua grup band, dan satu solois yang DCDC rangkum, yang membuat lagu berdasar tema kendaraan, atau dalam hal ini dikerucutkan jadi Kereta.

Ada grup musik LAIN, yang tidak hanya memasukan unsur kereta dalam lagunya, namun juga dengan gamblang membuat visualisasi unik dalam vidio musiknya. Kenapa ini menjadi unik? Karena mereka menggambarkan kereta tersebut dalam bentuk kereta mainan, yang dikemas sedemikian rupa menjadi sajian visual menarik, dan menjadi benang merah vidio musik tersebut. Mereka berbicara tentang kereta sampai titik ‘pol’. Dari mulai pemilihan judul, lirik, sampai visualisasi yang mereka terjemahkan lewat nilai estetis yang menarik.

Sedangkan Adhitia Sofyan menerjemahkan kereta jadi satu hal yang punya memoar manis, dan apa yang dikenangnya tentang kereta, jadi romantisme tersendiri bagi dia. Ini menjadi sejalan dengan karakter musik yang dia mainkan. Melengkapi barisan nada manis, yang dipresentasikan dengan warna vokal ‘melenakan’ dari dia. Sampai akhirnya Bandempo ‘merusak’ itu, dengan nada-nada ajaib, hasil olahan Anggun Priambodo Cs. Grup musik satu ini bahkan bisa dikatakan menjadi band mitos, karena kelangkaan mereka dalam menghasilkan karya. Namun sekalinya mereka berkarya itu jadi sesuatu yang cult dan cutting edge. Setidaknya bagi anak baru ‘hipster’, yang ingin pamer selera musik dalam akun media sosial nya, menuliskan nama Bandempo akan jadi satu hal yang kece, dan anti mainstream. Terlebih dengan cara mereka meramu musik, maupun mengolah visual nya, baik itu artwork, ataupun vidio musiknya. Salah satunya di lagu berjudul “Kereta Lewat”, yang menampilkan kreatifitas tanpa batas, dengan pendekatan gaya bertutur komedik, namun punya nilai estetis tinggi, sebagai penegasan, jika baiknya sebuah lagu didasari oleh senang-senang untuk senang-senang. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner