Tersesat dalam Rima dan Diksi 'Morbid Funk'; Album dari Hip-Hop Odong-Odong Bars of Death

Tersesat dalam Rima dan Diksi 'Morbid Funk'; Album dari Hip-Hop Odong-Odong Bars of Death

Artwork didapatkan dari akun Instagram Grimloc Records.

Satu rilisan lagi hadir dari Grimloc Records di awal bulan Maret 2020. Bars of Death adalah proyek hip-hop yang lama ditunggu pasca rilisnya single mereka, "All Cops Are Gods", "Tak Ada Garuda di Dadaku" dan "Bait Kematian". Sangat wajar album mereka ditunggu, terutama bagi para penggemar Homicide yang rindu cerocos mulut berbisa dari duo MC Morgue Vanguard dan Sarkasz. Pasca fatwa bubarnya Homicide di tahun 2007, rasanya sangat sulit mencari rilisan hip-hop dengan kadar lirik, rima dan beat beracun seakut mereka.

Jika ada anggapan bahwa Bars of Death adalah Homicide yang hanya berganti nama, maka Bars of Death akan saya analogikan seperti motor trail dengan genre trail odong-odong. Bayangkan sebuah rangka motor bebek standar dipotong-potong, dilas, dijejali dengan mesin kapasitas mesin cc besar, lalu di bore up ke titik maksimal, di sektor kaki-kaki dipasang shock breaker kompetisi. Potong, las, tempel dan gas poll. Motor trail tanpa bentuk jelas, tahan banting dan lincah melibas semua rintangan. Raw, dope and no bullshit!

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Grimloc Records (@grimlocrecords) on

Album Morbid Funk berisi sepuluh lagu yang semua liriknya ditulis oleh Morgue Vanguard dan Sarkasz. Di beberapa lagu, ada peran Mr. EP, Doyz, Mindfreeza dan Soulkillaz yang memberikan kontribusi lirik sekaligus berbagi microphone di album ini. Sementara, DJ Evil Cutz masih setia menjadi garda penjaga meja turntable dengan gesekan-gesekan vinyl yang berbeda dengan gaya di Homicide. Di Bars of Death, DJ Evil Cutz benar-benar menunjukan permainan terbaiknya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner