Tentang Hip Hop dan Folk yang Akan Menjamur Tahun Ini

Tentang Hip Hop dan Folk yang Akan Menjamur Tahun Ini

Sumber foto : https://www.pexels.com

Disaat musik pop sibuk berkutat perihal cinta-cintaan pada lagunya, folk dan hip hop sudah bisa merespon apa yang terjadi di televisi hari ini, hingga dirasa lebih relate dan sepertinya akan menjadi tren musik pada tahun 2019 ini.

Paul McCartney, bassis/vokalis The Beatles, pernah berujar seperti ini...."jika kamu membuat lagu di malam hari, dan keesokan harinya kamu sudah lupa dengan lagu tersebut, maka hampir bisa dipastikan lagu mu itu jelek. Bagaimana orang bisa mengingat lagu mu, jika kamu sendiri lupa dengan lagu itu”. Kutipan pernyataan Sir Paul McCartney tersebut berdasar pada analisanya tentang sebuah lagu yang bagus adalah lagu yang bisa melekat di kepala, dan lebih jauh dari itu, melekat di hati. Bisa dari melodi lagunya, bisa dari lirik lagunya.

Bicara tentang lirik lagu, ketika itu dihubungkan dengan era digital dan kaum millennials, maka sepertinya hal itu akan bermuara pada aktivitas mereka di sosial media. Seperti kita tahu, sosial media seperti facebook, twitter, atau instagram adalah etalase mereka menampilkan citranya yang beraneka ragam. Bisa tergambar natural, bisa juga tergambar rekaan. Salah satu yang biasanya dipakai untuk memoles citra adalah dengan menuliskan caption bijak atau pun kebalikan dari itu, yang terkesan ‘nakal’ atau ‘rebel’. Namun masalahnya, tidak semua pengguna sosial media tersebut punya kemampuan menulis dengan baik. Solusinya? Salah satunya dengan mengutip lirik lagu.

Kecenderungan para millennials yang suka memoles citranya, sedikit banyaknya berpengaruh pada tren, yang bisa bersumber dari buku best seller atau pun musik. Tahun 2019 ini tren gaya penulisan kata-kata mutiara nan penuh motivasi sepertinya masih akan mengisi banyak buku, yang kemudian bisa sejalan dengan rilisan musik tahun ini. Kunto Aji dan Marchella FP, penulis buku NKCTHI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini) telah memulai tren itu lewat kolaborasinya di lagu “Rehat”. Hasilnya? Baik itu Aji atau pun Marchell, keduanya diapresiasi dengan cukup baik oleh banyak orang. Ini memberikan indikasi jika keduanya bisa menciptakan tren, dan hal tersebut sepertinya akan terus menjamur tahun ini, lewat lagu-lagu dengan lirik yang terkesan ‘nakal’, atau pun puitis dan bermakna dalam, bagi sebagian orang. Namun pertanyaannya adalah, musik seperti apa yang bisa membungkus padanan lirik tersebut?  

Untuk menjawab pertanyaan itu sepertinya yang paling memungkinkan bisa ‘memfasilitasi’ itu adalah musik folk dan hip hop. Kenapa? Karena dua genre musik ini bisa dipasang berlawanan, dengan musik folk yang mewakili gaya penulisan lirik puitis nan romantis, dan hip hop, yang mewakili gaya penulisan yang terkesan ‘nakal’ atau ‘rebel’. Atau sebaliknya. Yang jelas kedua genre musik ini terbukti ampuh membungkus padanan lirik dengan daya ledak luar biasa, dari mulai Jason Ranti, Krowbar, sampai Doyz dan Morgue Vanguard.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner