Suara-suara Eksotisme Tak Berbatas - Timur dan Barat Menjadi Kesatuan

Suara-suara Eksotisme Tak Berbatas - Timur dan Barat Menjadi Kesatuan

Foto di atas dipinjam dari artikel yang dimuat oleh The Jakarta Post: BER(ISI)K!: A progress rock journey with Indonesian Percussions. Artikel ini merupakan hasil riset dari beberapa sumber, seperti thejakartapost.com dan indonesiakaya.com

Perkusi Eksperimental, sahih antar naik kelas instrumen nusantara. (Sebuah artikel tentang unit eksperimental bernama Perkusi Eksperimental)

Instrumen alat musik tabuh atau pukul, dalam hal ini perkusi memiliki posisi kuat di hampir setiap budaya tradisional Indonesia. Mari kita urutkan, mulai dari gendang (gendang berkepala dua), gamelan, hingga bahkan melodi perkusif dari kolintang (gong kecil atau horizontal) atau angklung (alat bambu); membuktikan bahwa ritme sebagai 'penjaga tempo' adalah kunci keselarasan kehidupan di seluruh Nusantara atau lebih tepatnya musik dan ciri khas budaya berkesenian khas Indonesia.

Kali ini, kami akan bahas isi yang senada dengan tema bulan ini; eksperimental dipadukan dengan perkusi juga drum. Unit ritmis ini bertajuk BER(ISI)K!, mengkombinasikan dua kata; berisik dan isi, serta sematan tanda seru di akhiran sebagai penegas musik mereka lugas.

Baru-baru ini mereka tampil spektakuler di Galeri Indonesia Karya di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Musisi di balik riuhnya konser kemarin lalu (26/5/18) menyebut diri mereka Perkusi Eksperimental dan sahih menampilkan beragam jenis musik eksperimental yang 'keluar' dari barian alat musik tradisional macam gamelan, gangsa (metalofon), vibraphones dan bahkan drum, yang menggabungkan visi dari ritme khas Timur dan perjumpaan ala Barat. Hasilnya transenden klimaks sampai ubun-ubun.

Penyatuan energi dalam kegiatan bermusik sudah jauh-jauh hari mereka lakukan. Masa-masa kuliah diisi oleh grup ini dengan pengalaman eksplorasi bermacam jenis instrumen perkusi tradisional Indonesia. Ya, namanya seniman, apalah artinya 'coba-coba' jika bukan begitu niatannya; lalu terfusilah dengan eksistensi alat musik perkusi barat.

Proses inisiasi Perkusi Eksperimental terlahir dari visi seorang Amien Arroysi (Ochi, ia biasa disapa oleh rekan-rekannya) sang drummer yang mengajak serta rekan seangkatannya untuk memulai bermusik bersama dalam formasi sebuah band atau bijak menyebutnya sebagai big band.

Penamaan Perkusi Eksperimental disesuaikan dengan konsep musik yang diusung. Membawa sensasi telinga pendengar menuju ruang dan waktu menembus dimensi berbeda yang baru di setiap levelnya. Tak ada aturan baku pada proses sebagaimana layaknya memainkan musik tradisi, pakem tersebut 'dilabrak' dengan permainan santun membuai meski mayoritas adalah alat musik tabuh. Alat musik tradisional dibunyikan tidak seperti pada umumnya. Hasilnya, oh sudah tentu klimaks.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner