Suarasama, Suara Kontemporer

Suarasama, Suara Kontemporer

Suarasama, itulah nama kelompok musik ini. Mungkin bagi kamu nama band ini masih  samar-samar di telinga. Sebenarnya kelompok musik asal Medan ini sudah memulai spirit independent nya dan sukses mendunia. Suarasama merupakan kelompok musik yang dibentuk oleh Irwansyah Harahap dan Rithaony Hutajulu pada tahun 1995. Keduanya adalah lulusan S2 bidang etnomusicologist di University of Washington, Seattle, USA.

Suarasama telah memproduksi dua album: “Fajar di Atas Awan”(Radio France Internationale, France, 1998) dan “Rites Of Passage” (Suarasama: 2002). Lagu “Fajar di Atas Awan” juga termasuk dalam kompilasi Smithsonian Folkways Recordings, USA (1999) under “Music Of Indonesia 20: Indonesian Guitar.

Album Fajar Di Atas Awan kemudian dirilis ulang dalam format CD dan LP oleh Dragcity Chicago dan disebarkan di beberapa negara di dunia. Album tersebut terpilih sebagai salah satu dari lima album World Music sebagai Album Of The Year oleh San Fransisco Chronicle. Selain itu juga masuk dalam salah satu dari sepuluh album World Music terbaik oleh Uncut Magazine.

Selepas album tersebut, Suarasama juga menghasilkan album lain, yaitu Rites of Passages  (2002), Lebah (2008) dan Timeline yang belum lama mereka sebarkan resmi di tahun 2013 lalu. Mereka telah banyak tampil di banyak festival-festival musik mancanegara, seperti di tahun 2001 mereka tampil di Sufi Soul 2nd World Music Festival di Pakistan, Sharq Taronalaro Festival di Uzbekistan dan North Sumatra Traditional Music and Dance di Guangzhou, China.

Pada tahun selanjutnya juga mereka terus melebarkan sayapnya untuk tampil di festival lagi semacam, Asean Composer League and International Puppet Festival, New Zealand (2007), 2nd international Rondalla Festival, Philippines (2007), Asian Music Forum, Thailand (2009) dan tentunya masih banyak event lagi yang pernah mereka sambangi. Baru-baru saja pada tahun 2013 lalu mereka tampil di Jazz Market by the sea, Taman Bhagawan, Bali dan North Sumatra Jazz Festival serta Art Summit di Jakarta. Banyaknya event baik dalam negeri dan mancanegara yang mereka datangi, sudah tidak diragukan lagi bahwa Suarasama menghadirkan musik yang berbeda dan berkualitas.

Musik Suarasama bisa dideskripsikan kedalam genre world music yang didalamnya terdapat eksplorasi bebunyian yang berasal dari alat musik tradisional dari berbagai daerah dibalut dengan nuansa Qawwali ala musik sufi. Rithaony Hutajulu yang pernah langsung belajar dengan almarhum Nusrat Fateh Ali Khan. Beliau merupakan legenda dalam world music.  

Penulisan tema lirik yang sebagian besar menceritakan tentang hubungan antar manusia, alam dan Tuhan nya menambah kentalnya unsur musik sufi. Selain itu, perpaduan irama Timur Tengah, Afrika sampai Melayu dan tradisonal Batak dirangkai dengan begitu indah dan menjadikan musik Suarasama memiliki sentuhan yang otentik bagi setiap pendengarnya.

Bukan hanya sumber daya alamnya saja yang melimpah di Indonesia ini, bila kita gali lebih dalam lagi ternyata sumber daya musik atau sineas seni kita pun sangat melimpah dan berkualitas. Mungkin kita bisa belajar dari mereka bagaimana melestarikan musik kearifan lokal dan mengembangkan budaya lokal ke ranah internasional.

*disari dari berbagai sumber
Foto istimewa

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner