Song Review : Terima Kasih Kemarin, Untuk Hari Ini

Song Review : Terima Kasih Kemarin, Untuk Hari Ini

Sumber foto : Dok. Pribadi Khaerunnisa Fauziah

Duo ini hadir lewat pola sederhana mereka meramu musik, menjadi sebuah sajian manis yang langsung menyentuh pendengarnya, dengan padanan lirik dan musik yang lugas.

Ada hal-hal yang terlihat seperti sesuatu yang istimewa, namun pada isiannya menjadi nir-makna, karena secara esensi maupun estetika si pembuat karya tidak sampai dan membekas, di hati yang mengapresiasi karyanya. Misalnya saja kalimat seperti ini ; “geliat perang dalam nadir memuncah dalam prahara getir darah yang tumpah ruah dalam rona jiwa hantu masa kini”. Kalimat seperti itu menjadi berjarak, ketika apa yang menjadi poin dalam padanan kalimatnya, tidak tertangkap dengan baik oleh pembacanya. Lain lagi dengan kalimat seperti ini ; “rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya”. Kalimat ringkas tersebut, poinnya langsung sampai, bisa dicerna dengan mudah, sampai akhirnya melekat dan membekas.

Pun begitu dengan sebuah lagu. Pada penerapannya, sebuah lagu hadir dengan berbagai macam cara si musisi menyampaikan karyanya. Beberapa hadir dengan pola-pola rumit, yang pada akhirnya bernasib sama dengan deretan kalimat prosa di atas, ketika itu menjadi berjarak, karena ada hal-hal yang membuat karya itu susah dicerna, dan pada akhirnya tidak mudah melekat atau membekas. Namun tidak dengan sebuah lagu berjudul “Terima Kasih Kemarin, Untuk Hari Ini”, dari duo Khaerunnisa Fauziah dan Sandi Mardiansyah ini.

Duo ini hadir lewat pola sederhana mereka meramu musik, menjadi sebuah sajian manis yang langsung menyentuh pendengarnya, dengan padanan lirik dan musik yang lugas. Hantaran guitarlele yang dimainkan Sandi, seakan besinergi dengan olah tata suara yang dihasilkan Khaerunnisa Fauziah, dalam warna vokal melenakan, dan menjadi semacam obat penawar atas hal-hal yang melelahkan dari rutinitas setiap harinya. Pendengar seperti dirangkul dan diajak bersantai sejenak lewat alunan lagu yang mereka sajikan. Apalagi ketika masuk dalam balutan lirik sederhana lagu ini, yang jika dikaji lebih jauh lagi, punya kedalaman makna tentang sebuah refleksi dalam memaknai hari.

Seperti halnya dengan sebuah kutipan yang berujar ; “tragedi hari ini adalah tertawaan esok hari”. Hal-hal terburuk dalam hidup sekalipun menjadi biasa saja ketika itu bisa dilewati, dan pada akhirnya menjadi perenungan di kemudian hari. Hal itu ditangkap oleh Khaerunnisa Fauziah menjadi sebuah lagu berjudul “Terima Kasih Kemarin, Untuk Hari Ini”, yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk musik oleh Sandi Mardiansyah. Keduanya bersinergi dalam menciptakan momen refleksi diri lewat sebuah lagu, yang tidak hanya bisa membuat pendengarnya tenang, karena atmosfir yang dibangun lagu tersebut, namun juga melahirkan lamunan panjang tentang hari-hari yang telah terjadi.

“Terima Kasih Kemarin, Untuk Hari Ini” adalah lagu tentang diri kita, dimana kita hari ini adalah akumulasi dari apa yang kita lakukan pada hari kemarin. Lagu ini menjabarkan dengan baik bagaimana memaknai hidup dari setiap pagi yang baru, setiap harinya. Dimana pagi adalah gerbang menuju diri kita yang baru, ketika setiap langkah dibuat tanpa rasa ragu. Sebuah lagu yang menjadi kontradiksi dari hal-hal pesimistis perihal putus hubungan, ataupun tentang mengutuk diri sendiri, dengan sesuatu yang melemahkan semisal lirik “aku tak bisa hidup tanpamu, karena kurindu setengah mati”, yang dinyanyikan dengan wajah sendu, seakan dunia berhenti, ketika masalah terbesar dalam hidup adalah tentang ditinggalkan kekasih. Untuk hal semacam itu, mungkin si pencipta lagu harus banyak belajar dari duo ini, jika ada hal-hal yang bisa disyukuri, dari sebuah refleksi diri ketika memaknai hari. Lepas dari itu, agaknya perlu berterima kasih pada duo ini, karena lewat lagu yang mereka sajikan, setidaknya kita tahu jika optimisme itu perlu, agar kita tetap terjaga dalam pikiran yang waras, dan bersyukur atas hidup yang kita dapatkan.  

BACA JUGA - Song Review : Pionies - “Thin Holiday”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner