Song Review : SHELLIN – “Sulung”

Song Review : SHELLIN – “Sulung”

Cukup mengagetkan memang jika menggaris bawahi musik industrial semacam Nine Inch Nails dan Rammstein bisa mereka tempatkan jadi klimaks seru menjelang coda lagunya

SHELLIN, kuartet alternative rock asal kota Malang yang beranggotakan M. Fitryan Al Fajri, Dwiky Rifandianto, Rifqy Izzatul, dan Gesang Priya Pamungkas ini kembali hadir dengan menyuguhkan single baru ke permukaan. Adalah lagu berjudul “Sulung” yang mereka daulat sebagai karya barunya. Secara penulisan lagu ini berhubungan erat dengan sebuah perasaan gelap/gejala medis yang mencakup kecemasan, depresi, gangguan panik, sampai memicu berbagai hal lainnya. Perasaan dimana seseorang mampu/merasa akan datangnya suatu malapetaka atau kejadaian tragis yang akan mengancam jiwanya.

Selain itu, hal yang melatarbelakangi penggarapan single ini juga berhubungan dengan istilah ‘Bungsu’ dan ‘Sulung’ yang erat dengan kata belia dan kedewasaan. Dalam tiap diri manusia pasti memiliki sisi ‘Belia’ yang diwakilkan oleh ‘Bungsu’ dan sisi ‘Dewasa’ yang diwakilkan oleh ‘Sulung’. Sering terjadi dimana si bungsu tidak bisa terus berlari dari belia-nya dan disisi lain si sulung dipaksa untuk dewasa secara prematur oleh keadaan yang mengejarnya. Konflik pada diri sendiri inilah yang coba ingin diutarakan oleh SHELLIN, di mana depresi, nostalgia, pelarian dan pecarian selalu mengiringi kisah tersebut.

Secara musik, pada single ini SHELLIN juga banyak terpengaruh oleh beragam musik. Mungkin untuk yang menggemari band band seperti Massive Attack, Twenty One Pilot, IC3PEAK, Nine Inch Nails, hingga Rammstein akan menyukai lagu baru dari SHELLIN ini, mengingat pengaruh musik dari band band tersebut cukup kentara di lagu ini. meski tidak sepenuhnya sama, tapi pengaruh itu cukup terasa. Tentunya dengan interpretasi dan gaya SHELLIN bermusik serta kekhasannya.

Cukup mengagetkan memang jika menggaris bawahi dua nama band terakhir yang punya pengaruh kuat di lagu ini. Bagaimana musik industrial semacam Nine Inch Nails dan Rammstein bisa mereka tempatkan jadi klimaks seru menjelang coda lagunya. Selain tentunya nuansa modern dan electronic rock yang mengisi sejak intro lagu ini diputar, adanya isian ambient seru di lagu ini juga melengkapi karakter suara yang dilontarkan sang vokalis.

Lagu semacam ini menjadi penegas kuat jika hasil rekaman lagu/musik Indonesia sudah dalam tahap produksi yang jempolan. Banyaknya variasi pola aransemen dan tingkah unik desain suara yang menjadi bangunan lagunya cukup memberi kesegaran bagi pendengar. Mungkin akan terasa susah dicerna bagi mereka yang terbiasa dengan bangunan musik organik dalam format band (gitar, bass, drum, dan vokal), mengingat banyaknya desain suara yang dibuat sedemikian rupa demi mendatangkan ambient di dalamnya. Namun hal ini menjadi eksplorasi cukup penting hingga membuat lagu “Sulung” dari SHELLIN ini kaya akan suara.

BACA JUGA - Song Review : Fresh Apricot Company – “Rest”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner