Song Review : Payung Teduh - Di Atas Meja

Song Review : Payung Teduh - Di Atas Meja

“Mengapa takut pada lara, sementara semua rasa bisa kita cipta”, penggalan lirik itu mejadi bait yang cepat menempel dalam ingatan tersebutmembuat kita percaya diri untuk melangkah pergi meninggalkan rindu di atas meja.

Single perdana yang dirilis dari album terbaru mereka, dan sekaligus menjadi album terakhir mereka bersama Is sang vocalis yang memutuskan untuk keluar dari Payung Teduh. Lagu ini seakan menjadi lagu yang paling emosional diantara semua lagu yang ada di album Ruang Tunggu. Pasalnya dengan dirilisnya album ini, itu pun jadi salam perpisahan Is kepada Payung Teduh.

Mengapa lagu ini menjadi sangat emosional, karena isi lagu ini seakan menjadi surat perpisahan dari Is kepada teman-temannya di Payung Teduh. Tapi dengan penggunaan metafor yang cantik, menjadikan lagu ini memiliki tafsir yang berlapis, tergantung dari sudut pandang mana kita melihat dan menginterpratasikan lagu ini.

Lagu ini memang bisa membuat siapa saja yang mendengarnya mempunyai kepercayaan diri tinggi, untuk melangkah pergi menuju jalan yang baik menurutnya, dan meninggalkan rindu di atas meja. Untuk kemudian pergi lagi mengembara menuju ke tempat yang bisa membuat kita kembali menciptakan rasa.

Karena sejatinya di tempat mana saja kita berada, rasa akan bisa kita cipta diantara himpitan gelisah yang selalu datang melanda. Lagu ini mengajarkan kita untuk selalu berani mengambil keputusan diantara kabut kebingungan yang tebal.

Sumber foto: https://www.famous.id

BACA JUGA - Payung Teduh Masih Lanjut Jalan dengan Vokalis Baru

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner