Song Review : MYRRH – “SONDER”

Song Review : MYRRH – “SONDER”

Lagu “SONDER” sanggup membawa pendengar ke alam pikiran yang dalam. Mungkin bisa sejalan dengan apa yang tertera dalam liriknya, mungkin juga bisa bergerak bebas sesuai dengan interpretasi pendengar

Dulu, sekitar tahun 2012 ada sebuah band ‘indies’ bernama Pagimentari. Salah satu lagunya yang berjudul “300 Miles” cukup nempel di kepala. Salah satu yang membuat itu nempel adalah notasi vokal dan lick gitarnya. Intronya bisa jadi sebuah racun tersendiri layaknya lagu "Kosong" dari Pure Saturday. Sederhana namun nempel. Pun begitu dengan kekhasan vokalnya yang seperti mendengarkan Billy Corgan nya The Samshing Pumpkins dalam versi yang lebih manis hahaha. Band itu (Pagimentari) lama hilang dan tidak terdengar namanya, sampai kemudian ada band baru muncul dan mengingatkan saya pada Pagimentari namun dalam versi yang lebih ngerock. Pas tahu lebih jauh, benar saja, ternyata MYRRH dibuat oleh dua orang personil Pagimentari. Dan apa yang saya garis bawahi tentang kekhasan vokal dan lick gitar yang sederhana namun nempel tadi, mereka sajikan kembali di lagu barunya, “SONDER”. Namun kali ini dengan membawa nama MYRRH sebagai identitasnya.

MYRRH mencuri perhatian dengan merilis debut single “SONDER” ini. Menghadirkan intro dengan ketukan drum ala Box Car Racer lewat lagu “There Is”, tapi kemudian disambung dengan lick gitar yang membuang jauh sangkaan awal tentang Box Car Racer di awal. Arahnya tidak sedang melaju ke arah musik Tom Delonge cs, tapi dibilang kembali ke format Pagimentari pun tidak. Ada pengaruh Radiohead sedikit juga beberapa band alternatif rock lainnya. Tidak asing, namun ketika mencoba mengingatnya rasanya sulit menemukan band apa yang mempengaruhi MYRRH membuat lagu “SONDER” ini.

Membuang jauh pikiran tentang band apa yang mempengaruhi MYRRH membuat lagu ini dan kemudian beranjak pada cara mereka meramu musik. Sedikit terlintas lagu Nirvana karena lick gitar di song pertama, tapi kemudian sangkaan kembali berubah kala memasuki chorus lagu, karena ada tingkah iseng suara delay disana. Keringnya sound gitar ditambah dengan sedikit delay membuat lagu ini sanggup membawa pendengar ke dimensi lain. Mungkin menjadi trigger juga untuk menemukan dunia utopis sebagai sebuah pelarian atau tempat persembunyian.

Nyatanya memang lagu ini sanggup membawa pendengar ke alam pikiran yang dalam. Mungkin bisa sejalan dengan apa yang tertera dalam liriknya, mungkin juga bisa bergerak bebas sesuai dengan interpretasi pendengar. Atau bisa jadi memang penulis lirik di lagu ini tidak mengerucutkan pembahasan apapun. Mungkin juga baginya, menulis lirik hanya sebagai jembatan bagi pendengar menemukan lamunannya masing-masing.

Jika merunut pada bahasa Afrika, Sonder punya arti Tanpa. Mungkin juga ada atau tanpa lirik lagu ini masih bisa berkelana jauh di pikiran pendengar, hanya dari mendengar musik dan notasi vokal yang dilantunkan, meski hanya berbentuk humming misalnya. Semuanya masih sebatas mungkin. Tapi, tidak pula mengganggu pikiran saya untuk cari tahu maksud dari lagunya, karena toh musiknya sudah cukup melenakan dan menyenangkan untuk disimak sampai habis. Kemudian memutarnya kembali sampai saatnya kembali bergelut dengan waktu. Maklum, waktu membawa seseorang pada usia yang tidak lagi muda. Itu artinya hal tersebut akan berbanding lurus dengan banyaknya tuntutan kewajiban pekerjaan. Menikmati beberapa menit disela istirahat dan mendengarkan lagu semacam ini bisa jadi pelepas lelah yang menyenangkan. Atau kata anak muda kekinian sih istilahnya ‘healing’ hehehe. Big love!

BACA JUGA - Song Review : SHELLIN – “Sulung”

View Comments (1)

Comments (1)

  • Myrrhband
    Myrrhband
    28 Jun 2022
    Hatur nuhuun...
You must be logged in to comment.
Load More

spinner