Song Review : Menyimak Kekecewaan DalDeDol Lewat Lagu Khodaroda

Song Review : Menyimak Kekecewaan DalDeDol Lewat Lagu Khodaroda

Lagu “Khodarodra” ini seakan berada ditengah-tengah pola gitar grunge dan stoner metal yang menukik tajam, langsung mengarah ke intinya, padat, dan efisien

“Khodarodra” ini mungkin akan memancing yang mendengarnya jadi penasaran dengan isi lagunya. Luapan kekecewaan yang diteriakan lantang oleh suara parau sang vokalis, membuat lagu ini begitu emosionil namun dengan kadar maskulinitas yang kuat, dan tidak lantas menjadi lembek meskipun dengan pilihan lirik “aku kecewa, aku terluka, aku terbunuh, aku tak berdaya”. Coba bayangkan jika lirik ini dibalut petikan gitar klasik yang lembut mungkin akan terkesan melankolis layaknya band arus utama kebanyakan. Mungkin senada dengan band Koil kala mereka merilis lagu berjudul “Aku Rindu”, pun disajikan dengan padanan kata yang riskan dengan image lagu ‘lembek’. Namun untungnya dikemas dengan balutan musik berdistorsi garang dan menukik tajam dengan sayatannya.

Lagu “Khodarodra” ini terdapat di album yang cukup konseptual secara tema-tema lagunya, maupun mood dalam komposisi musiknya. Lagu yang DalDelDol sajikan ini seakan berada ditengah-tengah pola gitar grunge dan stoner metal yang menukik tajam, langsung mengarah ke intinya, padat dan efisien. Mungkin seperti gabungan Pearl Jam dan Motorhead. Jika diibaratkan sepakbola, mereka seperti mengadopsi permainan ala sepakbola inggris, yang terkenal dengan pola kick and rush nya. Tidak banyak metafora yang dipakai dilirik lagunya, meskipun beberapa judul lagu dikemas dengan kata yang tidak banyak orang langsung “ngeuh” seperti di lagu “Khodarodra” ini.

Dal Del Dol merasa perlu untuk mengepalkan tangan untuk menghantam kesombongan tiap individu yang menuhankan egonya. Dal Del Dol adalah suara orang yang kalah dengan sistem, tapi menjadi pemenang akan kemurnian hati dan naluri, dengan insting yang menyuarakan suara-suara orang yang kalah, agar bangkit dan melawan. Lagu ini seakan menjadi obat anti depresan dari tiap-tiap kelelahan jiwa yang muak dengan bingkai hirarki, yang sudah waktunya dihantam dan dihajar sampai titik darah terakhir, dan membingkainya dengan rentetan distorsi kencang, juga fondasi drum dan bass yang kokoh.

BACA JUGA - Song Review : Tumpahan Syair Satir Dengan Balutan Riff Gitar Catchy Ala Hellcrust

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner