Song Review : Leftyfish - Meat VS Ginger

Song Review : Leftyfish - Meat VS Ginger

Sumber foto : https://soundcloud.com/leftyfish/meat-vs-ginger 

Untungnya durasi lagu ini hanya menyentuh angka satu menit lebih dua puluh delapan detik saja. karena jika lebih dari itu, mungkin Leftyfish akan menjadi the next Karl Mayer, dengan bangunan musik yang bisa membuat orang menjadi gila.

Bayangkan kamu sedang dikejar oleh sekelompok orang dengan senjata lengkap. Dua orang diantaranya terlihat membawa pistol, tiga orang lagi membawa pisau, lalu lima orang lainnya membawa tongkat besi, yang siap menghajarmu, dan ketika nanti mereka menemukanmu, mayatmu tidak bisa dikenali karena brutalnya mereka mengoyak jasadmu hingga tak berbentuk. Namun untungnya kamu lari, lolos dari kejaran mereka yang siap membunuhmu. Lalu tak berselang lama, satu orang diantaranya melihatmu, siap mengarahkan pistol ke arahmu, tapi kamu lolos lagi, dan berlari lagi. Disela-sela pelarian itu, kamu masih sempat membayangkan hari dimana kamu baru belajar naik sepeda. Lalu terbayang lagi, hari dimana orang tuamu merayakan ulang tahunmu, lengkap dengan balon warna-warni yang menjadi ornamen di rumahmu. Kamu sempat tersenyum simpul membayangkan kenangan indah itu, padahal ada sepuluh orang sedang mengejarmu, siap membunuhmu.

Kira-kira seperti itulah gambaran ketika mendengarkan lagu dari band Leftyfish, dengan lagunya yang berjudul “Meat VS Ginger”. Bisa-bisanya mereka menggabungkan pola permainan piano jazz dengan sayatan distorsi yang membabi buta. Berkejaran diantara teriakan sang vokalis dan ketukan drum dengan tempo cepat. Musik apa ini? grindcore? Mathcore? Superjazz noise kontemporer? Kamu bisa menyebutkan band manapun yang kamu tahu, dengan segala jenis warna musiknya, dan bayangkan semua komponen tersebut ada di satu lagu. Itulah yang terjadi di lagu berjudul “Meat VS Ginger” ini. Leftyfish menggabungkan referensi musik yang mereka dengar secara harfiah dan gamblang. Jika kebanyakan band mengambil referensi musik hanya sebagai mood dalam bangunan musiknya, mereka menghadirkan itu secara gamblang, mentah, seenaknya, ngebut, dan membuat pendengarnya kehabisan nafas dengan teror yang mereka sajikan.

Empat puluh detik durasi lagu berjalan, balutan brass section dari permainan trumpet sedikit menuntun lagu tersebut pada notasi yang bisa diingat, setelah sebelumnya kejar-kejaran, tumpang tindih, dan tidak menyisakan ruang untuk notasi lagu menampilkan bentuk lagunya. Selain itu barisan aransemen musik di lagu ini hampir tidak ada yang bisa diingat, selain dari kejar-kejaran berbagai bunyi itu tadi. Namun menjadi seru, terlebih untuk orang yang ingin merayakan bunyi, bukan mendengarkan musik. Karena mereka sejatinya tidak sedang bermain musik, namun sedang merayakan bunyi. Memang bukan yang pertama hadir dengan sajian musik seperti ini, namun Leftyfish membawanya lebih jauh, lebih brutal, dan menjadi anak nakal dalam aturan-aturan musik secara akademis, maupun standar yang dibentuk oleh banyak musisi, perihal estetika dalam musik kebanyakan.

Untungnya durasi lagu ini hanya menyentuh angka satu menit lebih dua puluh delapan detik saja. karena jika lebih dari itu, misalnya saja menyentuh durasi lima menit, mungkin mereka akan menjadi the next Karl Mayer, dengan bangunan musik yang bisa membuat orang menjadi gila, dalam arti sebenarnya. Satu yang menjadi pertanyaan cukup mendasar adalah, apakah ketika mereka tampil di atas panggung, mereka bisa mengingat secara detil setiap notasi yang mereka mainkan saat rekaman? Mengingat kompleksitas yang ada pada aransemen lagunya itu sendiri, yang membuat band-band semacam At the Drive In, atau mungkin Dream Theater seperti band yang baru belajar bermain musik. Atau anggap saja dua band tadi piawai bermain musik, tapi mungkin harus banyak belajar merayakan bunyi kepada Leftyfish, dengan gaya gado-gado dalam musiknya. Celakanya, band ini masih punya stamina menebar teror lewat Hello Kittie's Spank, yang dirilis bulan Maret lalu. Siap-siap saja. Kamu masih harus terus berlari dari kejaran orang-orang bersenjata lengkap tadi. Atau kamu akan mati dan tidak dikenali, hancur, karena kebrutalan mereka (Leftyfish-red)  

BACA JUGA - Lewat "Obcid", Melt Sajikan Lagu Innocent dan Defresif Dalam Waktu Bersamaan

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner