Song Review : Kanda Brothers – “Hello”

Song Review : Kanda Brothers – “Hello”

Terasa sekali jika Kanda Brothers sudah selesai dengan urusan ‘unjuk skill’ dalam pola permainan musiknya. Berlanjut ke tahapan berikutnya, yakni tentang menjadi bagian dari musik itu sendiri

Lagu “Hello” menghadirkan emosi nyata tentang usaha-usaha para personil Kanda Brothers yang dibenturkan dengan kondisi serba sulit. Lagu ini menjadi bentuk refleksi kompas hidup para personilnya. Mencari-cari muara permasalahan yang sebenarnya berasal dari diri mereka sendiri, hingga menata kembali tujuan bermusiknya. Menikmati seluruh proses, hingga akhirnya menemukan sebuah fase yang bisa menggambarkan energinya saat ini. Semangat bermusik serta cerita jatuh bangun itulah yang akhirnya membuat Rheza Pahlawan (R57) selaku eksekutif produser, yang juga salah satu brewer e-liquid (Hero 57) tersohor Indonesia tertarik menjadikan Kanda Brothers sebagai artis eksklusifnya, di bawah naungan R57 Records. Rheza melihat potensi juga soliditas yang dimiliki oleh Kanda Brothers sebagai musisi sangatlah besar. Dikutip dari siaran pers Kanda Brothers.

Mengamini pernyataan Rheza, bicara Kanda Brothers memang selalu bisa disandingkan dengan kematangan musikalitas mereka, baik ketika mereka menjadi band cover lagu-lagu musisi lain, atau pun ketika akhirnya mereka memberanikan diri melahirkan lagunya sendiri. Terlebih untuk lagu “Hello” yang bisa dibilang memenuhi syarat sebagai lagu anthem. Pemilhan lirik, notasi, dan cara mereka membuat dinamika dalam musiknya sanggup memancing pendengar untuk sama-sama bersenandung dengan mereka.

Dibuka dengan lantunan vokal Aldy dan iringan piano, serta sayup gitar dengan aksen repetitif melenakan, terasa tepat untuk membuka lagu ini. Seperti sapaan hangat seorang kawan akrab, sampai akhirnya berujung obrolan menyenangkan, untuk sekedar membunuh waktu atau bahkan ‘curhat berdarah’. Yang jelas obrolan yang akan dikenang bertahun-tahun ke depan. Kurang lebih analoginya seperti itu. Apalagi ketika sang drummer, Danna mulai ‘menyalakan’ drumnya. Sedikit saja dia memanaskan suasana, namun secara olah suara dan teknik rekaman yang jempolan permainan drum yang dia berikan di lagu ini memberi nyawa penting sebagai ‘jantung’ lagu ini. Tentu dengan iringan bass yang kawin dari Ricky.

Tidak kalah mencuri perhatian adalah sahutan gitar dari Aldy dan Gerry. Sama seperti kedua saudaranya, Danna dan Ricky, lagi-lagi instrumen musik yang mereka mainkan di lagu ini ditampilkan dengan kadar yang pas, tidak terlalu dominan, dengan permainan sederhana, namun secara tata suara terasa hidup. Singkatnya, mereka bermain musik dengan matang. Terasa sekali jika mereka sudah selesai dengan urusan ‘unjuk skill’ dalam pola permainan musiknya. Berlanjut ke tahapan berikutnya, yakni tentang menjadi bagian dari musik itu sendiri. Tidak lagi menjadi pemain musik, tapi menjadi bagian dari musiknya.

Yang juga rasanya pantas mendapat apresiasi adalah Kamga, yang bertanggung jawab sebagai vocal director di lagu ini. Cara menyanyi Aldy terasa ‘kaya’ dengan beberapa teknik yang dia suguhkan. Tentu dengan arahan dari Kamga, Aldy bisa meluaskan cangkupan vokalnya di lagu ini. Mungkin sedikit melenceng jauh sebagai perbandingan, tapi rasanya lagu “Hello” dari Kanda Brothers mengingatkan saya pada lagu Phil Collins – “You'll Be In My Heart”. Secara mood mungkin lebih tepatnya. Ada perasaan sama yang ditawarkan dalam ‘nyawa’ lagunya. Hangat dan mencerahkan. Seperti menemukan cahaya terang setelah melewati lorong yang gelap dan pekat. Tidak berlebihan rasanya jika menganggap sebuah lagu sebagai juru selamat. Karena sebagaimana kita, musisi juga mengalami dinamika naik turun dalam hidupnya. Nah, dalam fase turun ini lah Kanda Brothers menguatkannya dengan lagu “Hello”. Sampai akhirnya mereka bangkit dan kembali menggaris bawahi mimpinya selama ini, yakni musik. Angkat topi untuk empat bersaudara ini.  

BACA JUGA - Song Review : Diskoria, Isyana Sarasvati, Ardhito Pramono – “Yth : Naif”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner