Song Review : Iksan Skuter – “Badut”

Song Review : Iksan Skuter – “Badut”

Sumber foto : Diambil dari hasil tangkapan layar video musik "Badut"

Iksan Skuter punya ketajaman rasa yang dia paparkan dalam lagunya. Mengesampingkan urusan teknis, dia hanya ingin gitaran dan bercerita

Saya ingat waktu kecil saya takut sama badut. Konon katanya dulu setiap saya nangis, saya sering ditakuti-takuti sama badut agar diam dan ngga nangis lagi. Sosok badut yang menurut banyak orang lucu, tapi bisa jadi menakutkan untuk saya. Menyimpan perasaan takut itu sekian lama, sampai akhirnya beranjak ABG seorang teman meminjamkan saya VCD konser Slipknot. Disana sosok badut kembali membawa ingatan saya tentang ketakutan akan badut. Bedanya, Shawn Crahan, sosok dibalik ‘si badut’ di band Slipknot itu memang dengan sengaja membuat persona menyeramkan lewat topeng badutnya. Wajar saja, musik Slipknot yang keras akan sangat nyambung jika dihubungkan dengan persona menyeramkan yang dibuat Shawn dan personil Slipknot lainnya. Namun, sekali lagi, sosok badut kembali menyeramkan untuk saya.

Beranjak dewasa dan akhirnya berkeluarga dan punya anak, si kecil anehnya tidak mewarisi ketakutan bapaknya yang trauma akan badut. Sebaliknya, dia sangat senang dengan badut, apalagi ketika kami jalan-jalan dan tidak sengaja berpapasan dengan badut di pinggir jalan. Hal ini kemudian jadi fenomena sosial yang terjadi di kota-kota besar -Bandung khususnya-. Ada semaca paradoks di balik topeng/kostum badut yang saya temui hampir setiap hari ketika pergi dan pulang ngantor. Dibalik wajah badut yang ceria ada kegelisahan dari orang dibalik kostum tersebut. Entah siapa yang memulai duluan akan konsep ngamen dengan kostum badut seperti itu. Berlenggak lenggok dibalik kostum badut sambil berharap ada yang berbaik hati memberi recehan uang kepadanya.

Hal tersebut punya cerita kompleks yang mendatangkan pertanyaan. Pun bagi Iksan Skuter yang juga menyimpan pertanyaan tentang fenomena sosial ini. “Aku tak yakin dia sedang menangis atau tertawa, yang aku yakin dia ada yang menanti di rumahnya”. Kutipan lirik lagu berjudul “Badut” tersebut sejalan dengan perasaan dan pertanyaan saya tentang hal ini. Tentang perasaan lelah setelah bekerja seharian demi keluarga di rumah. Saya, Iksan, dan si badut ada dalam kondisi yang sama ketika kita dipertemukan di jalan. Sama-sama sedang berjuang untuk hidup. Bedanya, saya dan Iksan tidak bisa menyembunyikan kesedihan kami, sedangkan si badut dengan topeng dan kostumnya selalu berhasil menyembunyikan kesedihannya. Melawan perasaan tersebut si badut memilih berjoget di pinggir jalan.  

Hidup memang keras. Apalagi di kota besar. Iksan menangkap hal itu dengan jeli lewat lagu “Badut”. Menyusun kepingan memori yang bersumber dari fenomena sosial yang dia lihat. Terkadang, kita sebagai pendengar merasa jadi dibangunkan kembali dari tidur panjang kita, yang dengan semua kesombongannya menganggap orang-orang seperti si badut ini tidak ada. Terihat tapi dianggap tidak ada. Lewat lagunya Iksan seakan berujar jika kita tidak sendirian. Keluhan yang kita umpat karena gaji telat turun atau merasa hidup paling naas hanya gara-gara pesenanan makanan dari ojek online telat datang, seolah tidak ada apa-apanya dibanding perjuangan si badut yang berjoget di teriknya matahari. Semua berangkat dengan masalahnya masing-masing, dan kita tidak sendirian. Iksan berujar akan hal itu dalam lagunya.

Soal musik, chord, atau mungkin cara meramu notasi, rasanya Iksan memang bukan yang terbaik untuk urusan tersebut. Ada Ahmad Dhani yang pinter mengolah notasi dan progresi chord, ada Addie MS yang jago banget urusan aransemen, bahkan mungkin sudah ada Weird Genius yang tahu banget mengolah musik modern itu seperti apa. Namun, Iksan Skuter punya ketajaman rasa yang dia paparkan dalam lagunya. Mengesampingkan urusan teknis, dia hanya ingin gitaran dan bercerita. Itu sudah cukup untuk memberi tahu pendengarnya jika hidup terkadang harus dikaji dan direnungi.

BACA JUGA - Song Review : Kanda Brothers – “Hello”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner