Song Review : Iga Masardi – ‘’Krisis Hiburan’’

Song Review : Iga Masardi – ‘’Krisis Hiburan’’

Foto didapatkan dari hasil tangkapan layar video klip ‘’Krisis Hiburan’’

Iga memberikan plot twist dengan menghadirkan lagu lewat pendekatan gaya santai sarat becandaan, namun di satu sisi terasa sangat dekat dengan pendengar, terutama bapak-bapak.

Iga Masardi bersolo karir. Hal yang pertama kepikiran dari berita ini adalah sangkaan tentang karyanya nanti bakalan terasa ‘berat’ dan ‘mewah’, mengingat apa yang dia hasilkan di bandnya, dari mulai The Trees and The Wild hingga Barasuara, semuanya tidak ada yang dibuat dengan pendekatan komikal atau becandaan, layaknya lagu-lagu Sir Dandy misalnya. Tapi ternyata Iga memberikan plot twist dengan menghadirkan lagu lewat pendekatan gaya santai sarat becandaan, namun di satu sisi terasa sangat dekat dengan pendengar, atau dalam hal ini lebih dikerucutkan lagi menjadi terasa sangat dekat dengan bapak-bapak, yang berjibaku menghidupi keluarganya.

Menarik untuk ditulis jika plot twist yang diberikan Iga dalam lagu berjudul ‘’Krisis Hiburan’’ ini menyangkal dua sangkaan saya terhadap karya-karya Iga sebelumnya. Saya sering berpikir jika karya Iga kerap ingin terdengar berat dan berjarak. Dari album Taifun sampai Pikiran dan Perjalanan, baik segi musik maupun lirik seperti dihadirkan jauh dari keseharian. Namun yang dia sajikan dalam lagu ‘’Krisis Hiburan’’ nampak lain, di mana Iga tidak lagi bermain dengan lick gitar jelimet dan penulisan lirik yang ‘asik sendiri’ karena ‘’bahas bahasa bahasamu bahasanya lihat kau bicara dengan siapa’’, yang berjarak dengan pendengar yang mungkin lebih terhubung di lagu solonya ini, kala Iga bicara tentang notifikasi token listrik yang terus menyala. Kecuali Ardi Bakrie, rasanya banyak bapak-bapak yang merasa terhubung dengan lirik Iga di lagu ‘’Krisis Hiburan’’ ini.

Menyoroti pula tentang ‘normal yang baru’ kala karantina seperti saat ini, karya dari Iga ini akan menambah ramai etalase lagu-lagu dengan tema serupa, yang jika disajikan lagi satu sampe dua dekade mendatang akan menjadi catatan sejarah menarik, mengingat pernah ada wabah sebesar ini diseluruh dunia, hingga hal itu berimbas pada banyak sektor, termasuk industri musik, dengan musisi sebagai pelakunya. Merespon yang terjadi dengan karya, Iga dan musisi lainnya sadar betul jika dengan menggantung gitar solusi buat makan tidak terpecahkan. Karena itu, mereka lebih memilih meraih gitarnya dan membuat karya. Lumayan buat menyambung hidup.

Berbagai kebutuhan

Mingguan atau bulanan

Akrabnya tanggal cicilan

Tak pernah menjadi kawan

Lirik yang ditulis Iga di atas terasa begitu dekat dengan banyak bapak-bapak yang nampak tegar di luar, namun rapuh di dalam kala mengingat anak dan istrinya. Berapa banyak kita temukan bapak-bapak berkaos oblong dan bercelana lusuh bersanding kontras dengan OOTD anak dan istrinya yang sejalan dengan ‘tren fashion’ hari ini. Percayalah, sejalan dengan perjuangan mencari uang bapak-bapak ada suara-suara penuh tekanan dalam pekerjaannya, dari mulai revisi hingga ancaman PHK dari bos besar perusahaan.

Secara musik, lagu ‘’Krisis Hiburan’’ tidak menawarkan sesuatu yang akan menjadi bahasan diskusi di tongkrongan. Namun meski begitu, musik yang disajikan di lagu ini terasa manis, pendekatan indie-pop dengan kadar pas untuk mengawali hari. Bagi telinga yang kurang siap dengan distorsi, lagu ini bisa jadi pilihan, di mana Iga masih bisa bersenang-senang dengan musiknya.

Syukurlah, Iga mau nampak amatir dengan segala musikalitas yang dia punya, dan tidak menjadikan solonya sebagai etalase pamer kemampuan bermusik. Karena jika konteksnya itu, wadahnya ada di Barasuara, bersama para expertise lainnya, dari mulai TJ Kusuma, Gerald Situmorang, Asteriska, Puti Chitara, hingga Marco Steffiano. Seperti yang dia tulis di awal lagunya, ‘’Krisis Hiburan’’ ini dibuat dan didedikasikan untuk bapak-bapak yang ketuaan untuk dengerin Pamungkas, dan kemudaan untuk karaoke Fauzi Fauzan.

Simak lagu ‘’Krisis Hiburan’’ yang disajikan dalam format video klip dengan beberapa cameo yang menarik untuk disimak dari mulai Kiki Aulia Ucup, Diaz Hensuk, Junior Soemantri, Abenk Alter, Yogi Kusuma, Saleh Husein, Petra Sihombing, Riko Prayitno, hingga Jason Ranti.

BACA JUGA - Song Review : Sir Dandy – ‘’Polisi Skena’’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner