Song Review :  Sir Dandy – ‘’Polisi Skena’’

Song Review : Sir Dandy – ‘’Polisi Skena’’

Foto didapatkan dari rilisan pers Sir Dandy

Pendengar Sir Dandy tahu jika hook dalam setiap karyanya tidak terletak di musiknya, tapi dari cara dia melantunkannya seperti seorang bocah tua nakal yang terlalu mabuk untuk bernyanyi dan mensabdakan sesuatu.

Ada hal-hal sederhana, basic, dan bahkan mungkin klise yang sedikit banyaknya ‘nempel’ di pikiran kita. Salah satunya tentang menikmati musik. Musik bisa sesederhana sebagai sarana hiburan bagi kita, dan konteksnya kemudian menjadi relatif, termasuk soal selera. Pola-pola basic seperti itu kemudian menjadi cukup identik dengan karya-karya dari Sir Dandy, di mana baik ketika dia bersama bandnya, Teenage Death Star atau pun saat bersolo karir, benang merahnya selalu sama, Sir Dandy selalu menyuguhkan basic dari karya itu sendiri.

Simak album Sir Dandy berjudul Lesson #1. Cukup harfiah dalam menggambarkan basic dalam musik yang dia sajikan. Dari awal dia sudah tidak bisa dikritik, karena kalau pun ada yang mengkritik, jawabannya gampang ; ''namanya juga baru belajar''. Jenius!

Ketika konteksnya rock, dia membawa pendengar pada basic musik rock yang kasar, urakan, dengan energi yang melimpah. Ketika konteksnya folk, dia bernyanyi layaknya cerita seorang teman di warung kopi. Kisahnya bisa tentang apa saja, dari mulai dewa gitar sampai jurnal risa. Termasuk yang kali ini kembali dia tawarkan sebagai sebuah karya baru berjudul ‘’Polisi Skena’’.

Secara musik, ada tangan dingin musisi Riko Prayitno, gitaris band pop Mocca yang didaulat sebagai produser di lagu ini. Riko cukup jahil (menurut istilah Jimi Multhazam) membawa tiap bagian lagu kedalam warna musik ‘indie’ yang sedang hits saat ini. Berubah-ubah tiap bagian seperti sedang menskip Spotify chart indie lokal dengan cepat. Dari Barasuara, Hindia, hingga Four Twenty.

Namun dengan segala kerendahan hati dan tanpa mengesampingkan usaha Riko meramu musik di lagu ini, pendengar Sir Dandy tahu jika hook dalam setiap karyanya tidak terletak di musiknya, tapi dari cara Sir Dandy menulis dan melantunkannya, seperti seorang bocah tua nakal yang terlalu mabuk untuk bernyanyi dan mensabdakan sesuatu.

Mengutip dari pernyataan Jimi lagi, dalam lagu ‘’Polisi Skena’’ Sir Dandy bertutur dengan caranya yang semblodor (sembrono, berseloroh dan membodor). Bodor yang berarti lucu dalam bahasa sunda kemudian menjadi identik juga dengan Sir Dandy. Namun sebenarnya dibalik itu, dia cuma mengajak pendengar menertawakan dirinya sendiri, bukan menertawakannya. Pun begitu dengan yang dia tulis di lagu ‘’Polisi Skena’’.

Istilah ini sendiri lahir dan diperuntukan pada seorang jurnalis yang mengkritisi penonton di konser Barasuara. Karenanya, dia mendapat rundungan dari banyak orang yang merasa jika sebenarnya nonton konser musik itu bebas saja, mau mematung, mau loncat-loncat, atau mau stage diving, sah sah saja. Dalam lagu ini Sir Dandy se akan memberi kita cermin untuk berkaca, bahwa polisi skena yang sebenarnya adalah kita, yang selalu merasa lebih tahu dan lebih keren dengan banyak mengkritisi hal-hal di permukaan yang tidak esensial, termasuk urusan selera yang sebenarnya tidak bisa diperdebatkan.

‘’Sepertinya saya malu. Karena sempat ikut menghakimi beberapa karya teman sendiri. Tapi itu bertujuan untuk memberikan semangat dengan cara lain. Semoga saya, ia dan mereka bisa lebih bijak dalam memberi saran’’ - Ricky Ariado

Pernyataan di atas dikutip dari kolom komentar Youtube Sir Dandy. Hal ini menjadi menarik karena berarti apa yang Sir Dandy tulis dalam lagu ini bisa ditangkap pendengar, dan itu artinya ‘misi’ Sir Dandy berhasil. Lebih menggelitik kala Sir Dandy menuliskan lirik ‘’peradaban diciptakan untuk kemajuan, bukan untuk kebencian’’. Entah kebetulan atau tidak, kata ‘peradaban’ disana kemudian menjadi kata yang tidak asing, dan bahkan populer beberapa hari belakangan ini. Menjadi terasa relate dengan kondisi ‘skena’ saat ini. Hal ini kemudian memancing pertanyaan tentang siapa yang menjadi polisi skena ‘hari ini?’ apakah kita salah satunya?

Apapun itu, mari kita simak ragam komentar yang dikutip dari kolom komentar Youtube Sir Dandy. Salah satunya, Hindia alias Baskara Putra, vokalis .Feast yang tempo hari disoroti karena pernyataannya perihal lagu ‘’Peradaban’’.

‘’Terimakasih dakwahnya, sangat menyentuh hati saya’’ - Evan Pangde

‘’fakkk lagunya relate banget ama keaadan sekarang’’ - Alfiyan Fajar

‘’Banyak pesan moralnya niih lagu’’ - Mr Wanzex

‘’Semua lagu Sir Dandy lebih keras dari lagu India manapun! apalagi disetel di spiker dazumba’’ - Keluarga Kurnia

‘’BINTARO SEKTOR 9 VIBE’’ – Hindia

BACA JUGA - Song Review : Morfem – ‘’Binar Wajah Sebaya’’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner