Sinergi Sarat Kreasi di Perayaan Ulang Tahun Geoff Max ke 9

Sinergi Sarat Kreasi di Perayaan Ulang Tahun Geoff Max ke 9

Sumber foto : Rafli F

Acara perayaan ulang tahun Geoff Max ke sembilan ini cukup bisa merepresentasikan image Geoff Max yang kreatif dan dinamis, dengan instalasi video maping, berbagai mesin arcade, hingga tentunya pertunjukan musik

Sulit untuk memisahkan antara sepatu dengan kehidupan sehari-hari, di mana keberadaannya telah menjadi hal penting untuk menunjang penampilan, baik sehari-hari maupun dalam acara khusus sekalipun. Pada awalnya, sepatu dibuat sebagai alat penunjang di berbagai kegiatan atau pekerjaan, sampai akhirnya semakin berkembang dengan bertambahnya produsen sepatu di banyak tempat, tak terkecuali Bandung, yang dikenal dengan kota fashionable ini.

Ketika menghubungkan sepatu dengan musik, maka kita mungkin sudah banyak melihat brand sepatu luar negeri yang telah lama menunjang penampilan para musisi pada saat mereka manggung atau dalam penampilan sehari-hari. Seperti brand sepatu Vans, Converse, Puma, Adidas, Nike, Dr.Martens, dan masih banyak lagi.

Menariknya, brand sepatu dalam negeri juga banyak yang support untuk menjadi penunjang penampilan para musisi/band lokal, seperti brand sepatu asal Bandung, Geoff Max. Produsen sepatu asal Bandung yang berdiri pada tahun 2012 ini sudah berkolaborasi dengan beberapa musisi/band tanah air, yang dirasa sejalan dengan brand image yang Geoff Max ciptakan.

Kolaborasi ini kemudian mendatangkan pertanyaan tentang seberapa besar hubungan antara sepatu dengan persona yang seorang musisi punyai, hingga hal itu kemudian jadi sinergi menarik sebagai sebuah identitas produk? Sepatu hadir dengan ciri-ciri spesifik, yang jika dilhat dari sisi estetikanya punya sesuatu yang menarik begitu tertangkap mata yang melihat. Ciri-ciri spesifik tersebut punya satu ornamen-ornamen tertentu, atau bahkan punya nilai historis yang jika diasumsikan bisa sesuai dengan persona yang dipunyai musisi dan image dari sepatu itu sendiri.

Empat paragraf di atas yang menjelaskan tentang korelasi sepatu dan musik kemudian menemukan bukti konkritnya kala Geoff Max menggelar perayaan ulang tahunnya yang ke sembilan. Sebuah pesta pora yang dihiasi dengan penampilan banyak band/musisi dengan semua karakter dan pembawaannya masing-masing. Menggaris bawah tentang karakter dan pembawaan masing-masing, hal tersebut sejalan pula dengan Geoff Max yang bisa bersinergi dengan banyak aspek, tidak hanya musik. Utamanya olahraga dan youth culture, hingga tidak heran jika hal tersebut tergambar pula dalam konten-konten di gelaran ulang tahun ke sembilannya, seperti yang tertangkap mata dalam art installation, karnaval games, skateboard dan tentu saja pertunjukan musik. Semua bersinergi dan menampilkan karakter dan pembawaannya masing-masing, dengan satu benang merah, fun and energetic.

Bertempat di Critical 11, Jalan Pajajaran Dalam No.148, Bandung, Geoff Max mengubah bangunan yang terbilang tua tersebut menjadi tempat yang menyenangakn untuk berpesta, meski beberapa kali cukup terasa absurd antara keriuhan panggung musik dan hilir mudik pesawat terbang (karena bersebelahan dengan bandara Husein Sastranegara). Lepas dari itu, Kaum, selaku pihak yang ditunjuk Geoff Max menyelenggarakan acara ini cukup bisa merepresentasikan image Geoff Max yang kreatif dan dinamis, dengan instalasi video maping, berbagai mesin arcade yang bisa digunakan pengunjung, hingga kotak/dus sepatu raksasa yang dibuat sebagai ruang masuk bagi pengunjung.

Tidak hanya berpusat pada keriuhan acara musik, di luar panggung juga nampak beberapa orang yang tengah asik melakukan tarian break dance. Satu hal yang mengamini pula ungkapan di atas tentang karakter Geoff Max yang dinamis dan terus bergerak. Sejalan pula dengan penampilan band-band yang tampil lewat musik yang mereka sajikan, fun and energetic.

Beberapa band yang tergolong/masuk katalog musik punk (let’s say pop punk/melodic punk) cukup jadi suguhan kentara dan terbilang cukup identik dengan Geoff Max, dari mulai Pee Wee Gaskins, Captivate, atau bahkan Summerlane, yang sama-sama tampil enerjik. Tidak mengherankan karena bisa dibilang musik dengan warna seperti ini cukup erat korelasinya dengan spirit of youth yang menjadi target pasar Geoff Max. Menyenangkan melihat penampilan band-band tersebut tampil di atas panggung, terutama mungkin Pee Wee Gaskins, dengan semua romantisme yang mereka bawa (khususnya bagi orang-orang yang memang tumbuh besar dengan lagu-lagu mereka. Era 2000an awal ketika mereka cukup sering wara wiri di televisi dan pensi sekolah).

Yang tidak kalah menarik juga penampilan band/musisi lainnya yang juga hadir dengan personanya masing-masing, dari mulai Phonetic dengan ritmis ‘funky’ nya, CVNDY, hingga Bottlesmoker yang sanggu menutup acara pesta perayaan ulang tahun Geoff Max ke sembilan ini dengan memorable, lewat semua cara dan kreasi mereka mengolah musik dan visual di atas panggung.

Menyenangkan ketika helatan semacam ini digelar, terutama sajian musik yang menjadi menu utamanya. Maklum beberapa waktu belakangan penikmat acara musik terpaksa harus dipuaskan dengan suguhan ‘konser virtual’. Maka ketika melihat beberapa orang bertabrakan kala ber-moshing ria menikmati lagu yang ada, hal tersebut cukup melegakan karena akhirnya kita (para penikmat sajian musik live) bisa kembali berbagi arena moshpit untuk berpesta pora. Kecuali mungkin fotografer DCDC yang pada hari itu liputan bersama saya. Dia kena sial karena kepalanya mendapat tendangan dari penonton kala moshing. “aduh a ieu abi sirah abi kena tajong pas keur motret”. Begitu katanya, yang jika dalam bahasa Indonesia artinya “aduh kak ini kepala saya kena tendang pas motret”.   

BACA JUGA - “LAMA TAK BERJUMPSKA” : Penawar Rindu Anak Ska Pada Hari Jadi Skalianska

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner